• Senin, 22 Desember 2025

Ketahui 4 Jenis Kanker Tulang dan Cara Penyebarannya

Photo Author
- Minggu, 10 September 2023 | 23:30 WIB
Waspada! Ini Hal yang Dapat Meningkatkan Risiko Terkena Kanker Tulang(Sumber:Pixabay/StockSnap)
Waspada! Ini Hal yang Dapat Meningkatkan Risiko Terkena Kanker Tulang(Sumber:Pixabay/StockSnap)

KONTEKS.CO.ID -- Kanker tulang bisa menyasar bagian tulang mana pun, termasuk sendi peluru. Meskipun kondisi ini lebih umum terjadi pada orang dewasa daripada anak-anak, namun dapat terjadi pada usia berapa pun.

Kanker tulang adalah tumor ganas langka yang dapat berasal dari sel mesenkimal primitif. Kanker ini menyumbang sekitar 0,2 persen dari semua penyakit ganas di seluruh dunia yang kondisi banyak kasus terjadi yang belum dapat terungkap jelas penyebabnya.

Beberapa faktor risiko yang berperan dalam pengembangan kanker ini, seperti faktor genetik saling terkait, adanya sindrom Werner Rothmund-Thomson juga dapat meningkatkan risiko.

Jenis Kanker Tulang


Kanker tulang terbagi menjadi beberapa jenis tergantung pada lokasi dan sel-sel yang terkena. Berikut adalah 4 jenis kanker tulang dan cara penyebarannya.

1. Osteosarcoma


Jenis kanker tulang yang satu ini terjadi dan mulai berkembang di ujung tulang panjang pada tulang yang sedang aktif pertumbuhannya bahkan hingga sendi peluru.

Umumnya, kondisi ini ini menyerang bagian tulang kering, paha, serta lengan.

Meski bisa menyerang siapa saja, osteosarcoma paling banyak ditemui pada remaja laki-laki berusia 10-19 tahun.

Sebanyak 70 persen kasus menunjukkan bahwa osteosarcoma terjadi karena adanya kelainan kromosom.

2. Chondrosarcoma


Pertumbuhan sel chondrosarcoma terjadi di dalam sel tulang rawan, biasanya menyerang tulang paha, tulang panggul, tulang rusuk, tulang belikat, atau tulang lengan bagian atas bahkan sampai sendi peluru.

Jenis ini biasanya menyerang orang yang sudah berusia di atas 40 tahun.

Chondrosarcoma ditandai dengan produksi tulang rawan hialin untuk membentuk matriks tulang rawan dan bersifat sangat agresif.

3. Sarcoma Ewing’s


Jenis kanker ini merupakan kondisi yang langka, namun agresif. Mereka umumnya tumor khondrogenik yang tumbuh lambat dari keganasan menengah dan jarang bermetastasis.

Kondisi ini menyerang jaringan saraf yang belum dewasa pada sumsum tulang dan mempengaruhi tulang pada bagian tubuh apa saja, termasuk sendi peluru.

Namun biasanya terjadi pada tulang panggul, tulang dinding dada, tulang paha, dan tulang rusuk, meskipun tulang apa pun dapat terpengaruh.

Kanker ini dapat menyebar ke jaringan lunak dan organ lain, contohnya paru-paru. Dibandingkan orang dewasa, remaja laki-laki lebih berisiko mengalami kanker ini.

4. Chordoma


Kondisi ini sering muncul dan menyerang bagian dasar tulang tengkorak. Terkadang juga terdapat pada tulang belakang.

Laki-laki di atas usia 30 tahun memiliki risiko lebih besar, hingga 2 kali lipat lebih tinggi mengidap jenis kanker ini daripada wanita.

Tumor ini dianggap ganas dan dapat bermetastasis, meskipun biasanya tumbuh lambat.

Bahkan chordoma yang tumbuh lambat dapat menjadi agresif dan tumbuh cukup besar secara lokal, memberi tekanan atau menyerang bagian kritis otak atau tulang belakang, yang dapat menyebabkan nyeri dan masalah saraf atau bahkan mengancam nyawa.

Cara Penyebaran Kanker Tulang


Penyebaran kanker tulang biasanya terjadi melalui proses metastasis, yakni saat sel-sel kanker menyebar dari bagian tulang yang terkena ke bagian tubuh lainnya melalui aliran darah atau sistem limfatik.

Hal ini bisa terjadi ketika sel kanker memecah diri dan menempel ke jaringan di luar tulang bahkan hingga menyasar sendi peluru.

Seperti jenis kanker lainnya, kondisi ini menyebar secara bertahap. Tahap penyebarannya juga menentukan tingkat keparahan kanker invasif.

Stadium 1


Penyebaran kanker paling awal adalah stadium 1. Pada stadium ini, sel kanker baru menyerang sebagian tulang dan belum menyebar ke bagian lain.

Biasanya, pada stadium 1, tidak ada tanda-tanda penyebaran kanker ke kelenjar getah bening terdekat.

Di stadium ini pula tulang yang terkena masih dapat dipertahankan dan belum rusak secara signifikan.

Kamu bisa memilih pengobatan seperti pembedahan untuk menghilangkan tumor atau perawatan radioterapi yang lebih fokus.

Stadium 2


Pada stadium ini, sebenarnya kanker hanya menyerang sebagian tulang saja. Namun, secara umum, kanker stadium 2 menunjukkan vitalitas atau agresivitas.

Pada beberapa kasus, kanker yang memasuki stadium 2 dapat menunjukkan tanda-tanda penyebaran ke tulang atau jaringan di sekitarnya yang lebih luas daripada stadium 1.

Meskipun masih terlokalisasi di area tulang tertentu, tumor bisa lebih agresif.

Pada stadium 2, kelenjar getah bening terdekat mungkin belum terlibat atau terpengaruh oleh kanker.

Namun, ini dapat berbeda-beda tergantung pada jenisnya.

Stadium 3


Pada saat mencapai stadium 3, kanker biasanya mulai menunjukkan “keganasan”.

Masuk stadium ini, kanker sudah menyebar ke lebih dari satu area namun masih di tulang yang sama.

Pada beberapa kasus, kanker tulang stadium 3 dapat mencapai kelenjar getah bening terdekat, yang merupakan tanda bahwa kanker telah menyebar lebih jauh dalam sistem tubuh.

Stadium 4


Kanker stadium 4 biasanya mulai memakan tulang dan menyebar ke bagian tubuh yang lebih besar.

Pada stadium ini, kanker mungkin sudah mulai memakan organ lain di dalam tubuh, seperti paru-paru, hati, atau otak.

Tahapan ini cenderung memiliki prognosis yang buruk, karena penyebaran yang luas membuat perawatan menjadi lebih sulit dan respons terhadap perawatan mungkin terbatas.

Tanda-tandanya bisa berupa rasa sakit di tulang, pembengkakan, dan kaku pada sendi.

Jika kamu mengalami gejala seperti itu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Pengobatan kanker tulang tergantung pada jenis dan tahap kanker, serta lokasi dan ukuran tumor.

Proses ini biasanya mencakup operasi untuk mengangkat bagian tulang yang terkena kanker, kemoterapi, radiasi, dan terapi obat.

Pengobatan kanker tulang dapat memberikan hasil yang baik jika ditemukan dan diobati sedini mungkin.

Hindari masalah tulang dengan mendapatkan asupan kalsium yang cukup. Selain dari makanan, kamu juga bisa mendapat asupan kalsium dengan mengonsumsi suplemen tambahan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X