• Senin, 22 Desember 2025

Bahaya Fenomena Self Harm pada Remaja, Ketahui Cara Mengenali Tanda-Tandanya

Photo Author
- Kamis, 1 Juni 2023 | 09:10 WIB
Bahaya, tanda-tanda dan ciri-ciri pelaku self harm. (Foto: canva - fahnurjingga)
Bahaya, tanda-tanda dan ciri-ciri pelaku self harm. (Foto: canva - fahnurjingga)

KONTEKS.CO.ID - Belakangan ini, fenomena self harm semakin banyak terjadi di kalangan remaja. Tindakan ini kemudian mereka unggah dan pamerkan di media sosial.

Remaja yang terjerat dalam rasa frustasi dan keinginan untuk menyerah dalam hidupnya sering kali menyakiti diri mereka sendiri dengan cara menyayat tangan menggunakan silet.

Namun, kebiasaan ini sangat berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental individu yang melakukannya. Self harm adalah tindakan menyakiti diri sendiri untuk mengatasi rasa frustasi, stres, dan berbagai emosi negatif lainnya.

Setiap orang memiliki cara tersendiri dalam melakukan tindakan menyakiti diri sendiri, seperti menarik rambut, menggigit, menggaruk, memukul diri sendiri dan menyayat tubuh mereka sendiri (cutting).

Meski tujuan awalnya bukan untuk bunuh diri, namun jika ia lakukan secara berkelanjutan, tindakan ini dapat menyebabkan luka yang parah.

Faktor Pemicu Self Harm

Menurut Healthline, sekitar 80% orang yang melakukan tindakan menyakiti diri sendiri menggunakan metode cutting. Berdasarkan sebuah studi pada tahun 2021, self harm paling banyak terjadi pada usia remaja hingga dewasa muda di Indonesia, dengan rentang usia antara 12 hingga 19 tahun.

Pelaku tindakan menyakiti diri sendiri paling sering adalah remaja dan dewasa muda, dan ada beberapa faktor yang menjadi pemicu tindakan ini, di antaranya:

  1. Kesulitan dalam mengekspresikan emosi dan perasaan yang mereka alami.

  2. Tidak tahu bagaimana cara mengatasi trauma, rasa sakit, dan tekanan secara psikologis.

  3. Tidak memiliki pemecahan masalah terhadap rasa kesepian, perasaan diabaikan, dan kebingungan yang mereka hadapi.


Sekali melakukan self harm, individu tersebut bisa menjadi kecanduan. Mereka berpikir bahwa menyakiti diri sendiri adalah cara untuk meredakan perasaan negatif yang mereka alami, bahkan ada yang merasakan kepuasan dari rasa sakit yang mereka timbulkan.

Selain remaja, self harm juga sering terjadi pada orang-orang dengan gangguan jiwa seperti bipolar disorder, depresi, dan obsessive-compulsive disorder (gangguan obsesif-kompulsif).

Ciri-Ciri Pelaku Self Harm

Bagaimana cara mengenali tanda-tanda seseorang melakukan self harm?

Menurut WHO, ada beberapa tanda yang dapat dilihat baik dari segi fisik maupun psikologis, di antaranya:

  1. Adanya luka sayatan pada tubuh, biasanya terlihat di lengan.

  2. Bersikap tertutup di sekitar lingkungan sosial.

  3. Kehilangan motivasi dan rasa percaya diri, menunjukkan bahwa individu tersebut sedang mengalami kesulitan.


Penting bagi kita semua untuk memahami bahaya self harm dan bagaimana mengenali tanda-tandanya. Ketika melihat seseorang yang mungkin melakukannya, penting untuk memberikan dukungan dan mencari bantuan profesional, seperti psikolog atau psikiater.

Bersama-sama, kita bisa membantu remaja mengatasi rasa frustasi dan tekanan yang mereka alami. Serta membantu mereka membangun keterampilan mengelola emosi dengan cara yang lebih sehat.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Firman Ramadhan

Tags

Terkini

X