KONTEKS.CO.ID - Seekor siput memiliki cangkang seperti rumah yang dapat melindunginya dari serangan pemangsa. Menariknya lagi, cangkang tersebut merupakan bagian dari tubuhnya.

Lantas apakah siput terlahir dengan cangkang?

Iya, itu benar. Faktanya, siput terlahir dengan cangkang yang mereka gunakan sebagai perlindungan dan tempat berlindung. Cangkang ini terbentuk dari zat kapur yang diproduksi oleh siput dan diperkuat dengan protein.

Melansir halaman situs Science Focus, ketika siput masih kecil, cangkangnya masih tipis dan lembut, tetapi seiring dengan bertambahnya usia, cangkang tersebut menjadi lebih keras dan kuat.

Siput juga dapat memperbaiki dan mengganti bagian cangkang yang rusak atau hilang. Cangkang siput memiliki berbagai bentuk, warna, dan ukuran yang berbeda-beda tergantung pada spesiesnya.

Siput kecil yang baru menetas akan membutuhkan banyak nutrisi kalsium sebagai kebutuhannya untuk mengeraskan cangkang.

Awalnya, hewan golongan gastropoda ini memakan cangkang telur sendiri untuk mendapatkan asupan kalsium. Fakta unik lainnya, beberapa bayi siput ternyata tidak segan untuk memakan saudara siput lain yang belum menetas.

Setelah tiga bulan, cangkang siput yang lunak akan berubah menjadi tebal dengan adanya perubahan warna yang tidak lagi transparan.

Cangkang tidak hanya berfungsi untuk melindungi hewan ini dari pemangsa, tetapi juga dari benda-benda yang dapat menyakiti tubuhnya. Bahkan Siput tidak bisa hidup tanpa cangkang miliknya.

Cangkang tersebut bukan hanya sebagai rumah, tapi juga berfungsi dalam membentuk sistem pencernaan dan sebagai struktur paru-paru. Jadi, jangan pernah mencabut atau melepaskan siput dari cangkangnya, ya. ***