• Senin, 22 Desember 2025

Bahaya DSS, Dengue Shock Syndrome pada Anak

Photo Author
- Jumat, 26 Mei 2023 | 11:51 WIB
Bahaya DSS atau Dengue Shock Syndrome pada anak. (Foto: canva)
Bahaya DSS atau Dengue Shock Syndrome pada anak. (Foto: canva)

KONTEKS.CO.ID - DSS atau Dengue Shock Syndrome adalah suatu bentuk infeksi Dengue yang ditandai dengan adanya gangguan sirkulasi.

Proses terjadinya infeksi dengue ini umumnya penderita akan mengalami demam pada DBD selama 2 sampai 7 hari dan menurun setelahnya. Namun, perlu diwaspadai karena justru komplikasi biasa terjadi pada fase ini.

Shock Syndrome karena Virus Dengue cenderung menyerang anak-anak di bawah usia 10 tahun dan tidak sedikit yang bisa menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, harus ada edukasi untuk masyarakat agar bisa mengetahui penanganan yang tepat saat muncul gejala.

Gejala yang menunjukkan DBD menuju DSS adalah menurunnya trombosit namun terjadi peningkatan hematokrit. Biasanya, trombosit akan menurun hingga di bawah 100.000 hingga 20.000 per millimeter, padahal normal trombosit 150.000 per millimeter.

Gejala dengue shock syndrome pada awal kemunculannya akan sama dengan demam berdarah. Umumnya, pasien akan mengalami fase demam tinggi dalam waktu tiga hari setelah tergigit nyamuk yang terinfeksi.

Kemudian pada saat demam menurun, pasien mulai mengalami tanda-tanda serius meliputi:

  • sakit perut yang parah diikuti muntah terus menerus

  • perubahan suhu yang sangat drastis (dari demam ke hipotermia)

  • napas menjadi lebih cepat

  • denyut nadi pun melemah

  • gusi atau hidung mengalami pendarahan

  • kelelahan hebat

  • gelisah dan kebingungan.


Apabila seseorang mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, sebaiknya harus segera mencari pertolongan ke rumah sakit.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Silvia Trianasari

Tags

Terkini

X