Vespa Kongo, Lebih dari Sejarah
Dari berbagai sumber yang ada, sejarah Vespa Kongo berawal pada 31 Juni 1960.
Kala itu PBB minta Indonesia ikut mengirimkan pasukan militer untuk bergabung dalam penjaga perdamaian di Kongo.
Sepulang dari misi sebagai pasukan penjaga perdamaian, Presiden Soekarno atas nama pemerintah memberi penghargaan kepada para tentara yang bertugas di negara kawasan Afrika Tengah tersebut.
Salah satu penghargaan yang diberikan adalah kendaraan jenis Vespa, sehingga kemudian orang menyebutnya sebagai Vespa Kongo, yang berarti Vespa hadiah dari pemerintah kepada pasukan penjaga perdamaian dari Indonesia yang pulang bertugas dari Kongo.
Selain mendapat Vespa, para prajurit beserta komandan yang berangkat juga menerima mesin jahit, radio, dan lain-lain yang pada zaman itu termasuk barang mewah.
Sebetulnya, pemberian itu sendiri bukan hadiah, tetapi penghargaan sebagai pengganti uang makan selama menjalankan tugas di Kongo.
Baca Juga: Pesawat, Fiat, Hingga Limousine dalam Pelarian dan Misi Terakhir Tokoh G30S PKI DN Aidit
Karena itu Vespa Kongo dianggap sebagai makna simbolis dan material atas jasa pasukan perdamaian Indonesia dari pemerintah.
Merek Vespa, Tapi Bikinan Jerman
Vespa memang berasal dari Italia, tetapi Vespa Kongo yang pernah hadir di Indonesia ketika itu justru buatan Jerman.
Ahmad Syaifuddin, penggemar skuter di Indonesia, seperti dilansir dari Tempo, pernah mengungkapkan kenapa Presiden Soekarno kala itu memiliki Vespa buatan Jerman, bukan Italia.
"Karena dahulu Presiden Soekarno dekat dengan Pemerintah Jerman, jadinya skuter endemik Jerman ini yang dipilih," ujarnya.
Baca Juga: Menyingkap Sejarah Richard Mille, Jam Tangan Ultra Mewah Milik Sahroni yang Sempat Dijarah Warga
Skuter ini tepatnya diproduksi Vespa GmbH Augsburg Jerman dengan nomor mesin diawali dengan kode VGLA1M atau VGLB1M. Itu adalah kode khas yang membedakan dengan seri lainnya.