KONTEKS.CO.ID - Pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto sebelum berangkat ke Mesir pada awal Oktober 2025 memutar kembali ingatan kita terhadap peran Indonesia dalam pasukan perdamaian PBB.
Sebelum berangkat ke Mesir dalam rangka menghadiri KTT Perdamaian Gaza, Prabowo menyatakan siap mengerahkan 20 ribu personel TNI untuk ikut menjaga perdamaian dalam gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Indonesia memang memiliki sejarah panjang dalam perannya menjaga perdamaian dunia. Sebab, Pembukaan UUD 1945 telah menggambarkan posisi Indonesia dalam peta dunia.
Alinea keempat pembukaan UUD 1945, dalam salah satu petikan kalimatnya menyebutkan dengan jelas, “...ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.”
Sejarah panjang peran Indonesia dalam pasukan perdamaian itulah yang membawa cerita unik seputar munculnya sebutan ‘Vespa Kongo’.
Kita tahu Vespa merupakan merk kendaraan bermotor asal Italia yang pernah begitu populer di Indonesia.
Di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Vespa memiliki arti kendaran bermotor beroda dua, rodanya lebih kecil daripada roda sepeda motor, tidak berjeruji kawat, atau skuter.
Vespa juga diartikan sebagai merek dagang kendaraan bermotor beroda dua dari Italia.
Namun Vespa mengalami penurunan popularitas di Indonesia pada awal 1990-an. Hal itu seiring derasnya pabrikan motor dari Jepang melakukan ekspansi ke Indonesia, hingga kini.
Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Leo Wattimena, Sepak Terjang Omar Dhani, dan Jejak AURI di Balik G30S PKI
Hanya saja, ingatan masyarakat tentang Vespa sebagai kendaraan motor beroda dua tidaklah lekang oleh waktu.
Vespa tampak sudah melekat dalam benak masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki hobi koleksi kendaraan tua jenis tersebut, plus banyaknya komunitas penggemar merek Vespa.