KONTEKS.CO.ID - Kelompok paduan suara dari Indonesia, Batavia Madrigal Singers dan Jakarta Concert Orchestra tampil membanggakan di Tur Konser Persahabatan Indonesia-Austria-Italia pada Oktober 2024 lalu. Salah satunya tampil di hadapan Paus Fransiskus di Vatikan.
Batavia Madrigal Singers dan Jakarta Concert Orchestra menghadiri audiensi khusus di Istana Kenegaraan Vatikan dengan Paus Fransiskus, pada 28 Oktober 2024 pagi.
Di hadapan Paus Fransiskus, Batavia Madrigal Singers dan Jakarta Concert Orchestra membawakan lagu tradisional Maluku “Hela Rotan” yang merupakan aransemen dari Ken Steven dan “The Lord Bless You and Keep You” karya John Rutter.
Baca Juga: Status Gunung Dieng Naik ke Level Waspada, Jangan Masuk Radius 500 Meter dari Pusat Kawah Sileri
Tak pelak, penampilan dua kelompok paduan suara dari Indonesia itu telah menciptakan sejarah baru.
Dalam turnya, rombongan Jakarta Concert Orchestra terdiri dari 49 musisi. Di antaranya, solois Giovani Biga (biola), Nino Ario Wijaya (klarinet), Metta F. Ariono, Marini Widyastari (flute), serta Jonathan Kuo (piano).
Batavia Madrigal Singers yang merupakan peraih European Grand Prix for Choral Singing 2022 menampilkan 45 penyanyi termasuk di antaranya Farman Purnama (tenor) dan Fiona Luisa (sopran).
Turut pula terlibat pemain biola muda Austria Julian Walder dan fluist Gerhard Mair sebagai solois tamu yang semakin memperkaya pertunjukan kedua kelompok paduan suara.
Baca Juga: Susul Datangnya Musim Dingin, Kasus Covid di Jepang Ikut Melonjak
Tur konser perdana keduanya bertajuk “Symphonie der Freundschaft” di Wina dan Salzburg pada 22-23 Oktober 2024 dan “Armonie Indonesiane” di Como dan Roma pada 26-28 Oktober 2024.
Dalam penampilannya, Batavia Madrigal Singers bersama Jakarta Concert Orchestra di bawah arahan konduktor Maestro Avip Priatna sukses meraih standing ovation di setiap kota.
Mereka membawakan aransemen klasik lagu-lagu Indonesia dengan interpretasi yang kaya sehingga akrab di telinga para pendengar. Meski demikian, tetap mempertahankan autentisitas dari sentuhan budaya Indonesia.
Keduanya juga membawakan repertoar khas seperti “Strauss di Maluku” - aransemen unik memadukan "Radetzky March" karya Johann Strauss I dengan lagu tradisional Indonesia, “Rasa Sayange”- yang memukau penonton.