KONTEKS.CO.ID - Perjuangan berdarah-darah Muhammad Yani, pemuda asal Kampung Gunung Batu Banten kini terbayarkan setelah dia menerima surat dari Harvard.
Pemuda berusia 23 tahun ini diterima di program S2 Harvard Graduate School of Education, jurusan Human Development and Education.
Simak cerita Muhammad Yani, anak pedagang nasi goreng yang sukses tembus Harvard.
Baca Juga: Foto-Foto Katy Perry di Luar Angkasa: 11 Menit yang Luar Biasa, Begitu Sunyi
Pengumuman penerimaannya disampaikan oleh pihak universitas Udayana, Bali pada 7 Maret 2025.
"Duarrrr!!!! Terimakasih Allah Setelah berdarah-darah IELTS yg diminta 7.5 per section, 4 Essays, 1 SOP, dan lainnya, Allah izinkan untuk aku bisa diterima di IVY League, Harvard University," tulisnya di Instagram yang dilansir pada Rabu, 16 April 2025.
Putra dari pasangan Rokhayah dan Adroni-seorang petani sekaligus pedagang nasi goreng di Alun-alun Cibaliung ini lolos masuk Harvard lewat beasiswa LPDP.
Baca Juga: Alumni Fakultas Kehutanan UGM Jadi Saksi Terkait Skripsi dan Ijazah Jokowi yang Dituding Palsu
Sebelum memulai kuliah di Harvard pada 5 Juni 2025, Yani akan mengikuti YSEALI Academic Fellowship Program di Northern Arizona University, AS, dari 17 April hingga 22 Mei.
Di sana, ia akan belajar bersama pemuda se-Asia Tenggara dalam pengembangan proyek sosial berbasis komunitas.
Yani mengaku tidak mudah untuk diterima di Harvard. Sebelumnya dia berkali-kali mencoba mengajukan lamaran ke berbagai universitas top dunia.
Baca Juga: Klarifikasi UGM Soal Tuduhan Ijazah Jokowi dan Skripsi yang Palsu
Tahun 2023, dia melamar ke Universitas Columbia tapi gagal.