Menurutnya, penurunan kadar dan kualitas kimia bijih nikel lokal telah memaksa Indonesia mulai mengimpor bahan baku dari Filipina.
“Itu setara dengan Arab Saudi yang mengimpor minyak dari Iran atau Irak,” katanya.
“Pasokan itu benar-benar tidak terbatas, dan Indonesia akan memanfaatkan jendela ini untuk mulai mengembalikan harga nikel ke kisaran USD18 ribu hingga USD20 ribu per ton.”***