Memasuki kuartal kedua, SBIG merencanakan soft rebranding tanpa mengubah identitas utama Eat Sambel.
Pada periode ini, sejumlah produk baru juga akan diluncurkan.
Baca Juga: Prabowo Pimpin Ratas di Hambalang Kelar Tinjau Pengungsi Korban Banjir, Bahas Apa?
Ekspansi agresif ke ritel modern dan jalur perdagangan umum ditargetkan mulai kuartal ketiga.
Langkah tersebut diharapkan memperkuat penetrasi pasar FMCG.
Saat ini, kontribusi FMCG terhadap pendapatan SBIG masih di bawah 10 persen.
Baca Juga: Cegah Kebakaran Meluas, Petugas Damkar Kerja Keras Padamkan Api di Pasar Induk Kramat Jati
Perusahaan menargetkan porsi tersebut berlipat ganda dalam satu hingga dua tahun.
Dalam jangka panjang, SBIG membidik kontribusi FMCG melampaui 50 persen dari total pendapatan.
Target itu diharapkan tercapai dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan.
Eat Sambel sendiri bermula dari dapur rumahan.
Baca Juga: Insanul Fahmi Ngotot Pilih Inara Rusli, Denny Sumargo Angkat Suara: Bukan Urusan Gue
Kini, merek tersebut telah menjual lebih dari 26 juta botol sambal dan meraih berbagai penghargaan e-commerce.
“Bergabung dengan SBIG memberi kami ruang tumbuh yang jauh lebih luas,” kata salah satu pendiri Eat Sambel, Yansen Gunawan.
“Ini menjadi babak baru bagi perjalanan kami.”