Kondisi ini menciptakan ruang fluktuasi tipis pada pergerakan rupiah.
Investor masih memantau kemungkinan suku bunga acuan AS tetap tinggi lebih lama, yang bisa memperkuat dolar kembali dalam beberapa minggu ke depan.
Baca Juga: Pramono Anung Minta Jalanan Jakarta Bersih dari Baliho dan Bendera Partai
Dalam jangka pendek, pergerakan rupiah diperkirakan masih akan berada di kisaran Rp16.500–Rp16.600 per dolar AS, bergantung pada sentimen global dan respons pasar terhadap kebijakan AS.
Jika tekanan terhadap dolar terus berlanjut, rupiah berpotensi menguat terbatas.
Namun jika konflik dagang AS-China semakin memburuk, pelemahan bisa berlanjut.
Untuk saat ini, pelaku pasar disarankan tetap waspada dan mencermati rilis data ekonomi global yang bisa menggerakkan pasar secara mendadak.***