ekonomi

Respons Pergantian Sri Mulyani: Saham Rokok Melejit, IHSG Tertekan  

Selasa, 9 September 2025 | 14:15 WIB
Saham rokok melonjak usai pergantian Sri Mulyani sebagai Menkeu, IHSG mengalami tekanan (Ilustrasi foto: Pixabay/geralt)

 


KONTEKS.CO.ID - Saham emiten rokok melonjak tinggi pada penutupan perdagangan yang bertepatan dengan digantinya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, Senin 8 September 2025 kemarin.

Kekinian, kursi Menkeu diisi eks Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.

Bahkan, melonjaknya saham emiten rokok terjadi saat indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 1,28 persen ke 7.766,84.

Baca Juga: Kaya Fitur Canggih, RoboGo Besutan Mahasiswa ITS Bisa Cegah 'Jokowi' Masuk Gorong-Gorong

Namun sebaliknya, saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) melejit 12,50 persen ke Rp9.900.

Lalu, saham PT H.M Sampoerna Tbk. (HMSP) meningkat 17,76 persen ke Rp630.

Saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM) juga naik 16,35 persen ke Rp925 serta dan saham PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) naik 11,61 persen ke Rp250.

Baca Juga: Mahfud MD Nilai Ada Pertimbangan Politis di Balik Pencopotan Budi Gunawan Sebagai Menko Polkam

Menurut penilaian Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, M. Nafan Aji Gusta, kondisi tersebut merupakan indikasi dari respons pasar.

Dia menyebut, pasar berekspektasi Menteri Keuangan yang baru lebih longgar dalam menetapkan kebijakan cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok.

Diketahui, sebagai Menkeu Sri Mulyani telah menggenjot cukai rokok 67,5 persen sejak 2020 lalu.

Baca Juga: Viral Anak Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tuduh Sri Mulyani Agen CIA, Hoaks atau Fakta?

Rata-rata kenaikan cukai rokok pada 2020 sebesar 23 persen, lalu naik 12,5 persen pada 2021. Bahkan, cukai rokok meningkat rata-rata sebesar 12 persen pada 2022.

Halaman:

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB