ekonomi

Pemerintah dan Badan Anggaran DPR Sepakati Postur Sementara RAPBN 2026, Salah Satunya Dolar AS Dipatok Rp16.500

Minggu, 7 September 2025 | 12:05 WIB
Ilustrasi kilang minyak yang memproduksi BBM. Pemerintah dan Banggar DPR sepakati postur RAPBN 2026. (Foto: unsplash.com)

KONTEKS.CO.ID – Postur sementara Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2026 sudah disepakati oleh pemerintah dan Badan Anggaran atau Banggar DPR.

Pemerintah dan Banggar DPR menyepakatinya pada 4 September 2025 kemarin. Untuk target Pendapatan Negara dipatok naik Rp5,9 triliun menjadi Rp3.153,6 triliun.

Rincian kenaikan Pendapatan Negara ini terdiri dari komponen Kepabeanan dan Cukai yang mengalami kenaikan Rp1,7 triliun sementara target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), khususnya dari Kementerian dan Lembaga naik Rp4,2 triliun.

Baca Juga: Warung Pecel Lele di Gunungputri Bogor Kebakaran, 2 Orang Tewas Mengenaskan

Dengan demikian, total target penerimaan Kepabeanan dan Cukai untuk tahun 2026 naik menjadi Rp336 triliun. Sedangkan total PNBP naik menjadi Rp459,2 triliun.

Ketua Banggar, Said Abdullah, mengatakan, peningkatan target Pendapatan Negara sebesar Rp5,9 triliun itu akan digunakan untuk cadangan belanja negara Rp5,2 triliun dan cadangan anggaran pendidikan Rp0,7 triliun.

Dijabarkannya, kriteria pemanfaatan belanja tersebut adalah sesuai dengan prioritas Presiden, fungsi utama yang belum dialokasi, dan berdampak terhadap perekonomian serta kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, juga menyepakati Asumsi Dasar Ekonomi Makro dengan Pertumbuhan Ekonomi yang diproyeksikan sebesar 5,4%; inflasi ditargetkan pada 2,5%. Lalu nilai tukar rupiah diasumsikan sebesar Rp16.500,0 per dolar AS.

Baca Juga: Imigrasi AS Gerebek Pabrik Hyundai di Georgia, Seorang WNI Ikut Ditangkap

Kemudian suku bunga SBN 10 tahun 6,9%, harga minyak mentah Indonesia sebesar USD70,0 per barel, lifting migas 1.594 ribu barel per hari. Serta lifting minyak bumi 610.000 barel per hari; dan lifting gas bumi 984.000 barel setara minyak per hari.

Kesepakatan juga mencakup Sasaran Pembangunan dengan Tingkat Pengangguran Terbuka ditargetkan berada di kisaran 4,44% hingga 4,96%.

Untuk angka kemiskinan ditargetkan 6,5% hingga 7,5%, Angka Kemiskinan Ekstrem disepakati 0-0,5%, Rasio Gini berada di rentang 0,377-0,380.

Indeks Modal Manusia dipatok pada level 0,57, Indeks Kesejahteraan Petani pada level 0,7731, proporsi Penciptaan Lapangan Kerja 37,95%; serta Pendapatan Nasional per Kapita (GNI) ditargetkan tembus USD5.520.

Baca Juga: Domino Bareng Kadir Karding, Raja Juli Tak Tahu Orang di Depanya Azis Wellang

Halaman:

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB