ekonomi

Isu BLBI Bayangi Saham BCA, Fundamental Tak Cukup Tahan Tekanan

Senin, 1 September 2025 | 12:20 WIB
Kasus BLBI dan BCA kembali jadi sorotan. (Instagram @goodlifebca)

KONTEKS.CO.ID – Penurunan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) hingga ke bawah Rp8.000 per lembar dinilai bukan kejutan.

Pengamat pasar modal Fauzan Luthsa menyebut pelemahan tersebut sudah ia perkirakan sejak beberapa waktu lalu, seiring memburuknya sentimen politik dan ekonomi di pasar.

Menurut Fauzan, secara fundamental kondisi BBCA masih solid dengan laba stabil, likuiditas kuat, dan rasio kredit bermasalah (NPL) rendah.

Baca Juga: Saham BCA Tertekan, Net Sell Asing Jadi Sorotan

Namun, ia menegaskan kekuatan fundamental tidak cukup untuk meredam tekanan ketika isu obligasi rekap dan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) kembali mencuat.

“Investor asing selalu menjadi yang pertama merespons isu politik-ekonomi. Jadi meskipun kinerja bank sehat, pasar bereaksi cepat terhadap persepsi risiko. Inilah yang membuat harga BBCA mudah terguncang meski secara fundamental tidak ada masalah besar,” ujarnya.

Ia menambahkan, selama isu BLBI dan obligasi rekap belum dituntaskan dengan audit terbuka dan kepastian politik, tekanan harga saham berpotensi berlanjut.

Baca Juga: Terblokir? Ini Cara Jitu Reset PIN dan Password BCA ID dengan Mudah!

“Pasar tidak akan menunggu laporan keuangan berikutnya untuk pulih. Reaksi mereka berbasis sentimen, bukan semata angka,” tegasnya.

Fauzan juga mengingatkan pelemahan saham BBCA tidak bisa hanya dijelaskan oleh aksi jual asing.

Jika hanya faktor net sell, menurutnya harga biasanya cepat pulih karena investor domestik cukup kuat menopang pasar.

Baca Juga: DPR dan Danantara Tanggapi Polemik Ambil Alih 51 Persen Saham BCA

“Kali ini berbeda karena ada isu besar yang menyentuh memori publik soal bailout. Tekanan psikologisnya berlipat, bukan sekadar transaksi biasa,” katanya.

Ia menegaskan, pasar domestik kini lebih sensitif terhadap narasi politik-ekonomi yang belum tuntas.

Halaman:

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB