ekonomi

Hotel Bakal PHK Massal, Ini Alasan Pengusaha: Dipicu Kebijakan Efisiensi Anggaran Pemerintah

Senin, 26 Mei 2025 | 21:31 WIB
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DK Jakarta gelar Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) 2025. (Instagram @phridkijakarta)

KONTEKS.CO.ID - Belakangan ini, sejumlah pengusaha hotel menyatakan terpaksa melakukan pengurangan jumlah karyawan atau PHK massal para pekerjanya. 

Namun, mereka punya alasan yang memicu terjadinya PHK massal. Yuk simak.

Pengusaha hotel yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jakarta mengaku berencana untuk memangkas karyawannya, menyusul penurunan tingkat hunian dan pendapatan.

Kondisi ini utamanya dipicu oleh kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.

Baca Juga: Djaka Budhi Utama Dirjen Bea Cukai Langgar Meritokrasi? Begini Kata Istana

Dalam survei yang dilakukan PHRI Jakarta pada April 2025, Ketua Umum BPD PHRI Jakarta, Sutrisno Iwantono menyampaikan bahwa 96,7% hotel melaporkan terjadinya penurunan tingkat hunian.

Sebanyak 70% responden menyatakan akan terpaksa melakukan pengurangan jumlah karyawan jika kondisi ini terus berlangsung.

"Jadi sekitar 10%-30% jumlah karyawan dari masing-masing hotel akan dikurangi apabila tidak ada upaya-upaya untuk memperbaiki,” kata Sutrisno dalam konferensi pers secara daring pada Senin, 26 Mei 2025.

Selain itu, 90% responden melakukan pengurangan pekerja harian dan 36,7% akan melakukan pengurangan staf.

Baca Juga: Ayam Goreng Widuran Solo Non Halal, Warga Lapor Polisi: Ini Penyesatan Konsumen Muslim

Kondisi industri perhotelan di Jakarta yang kian mengkhawatirkan ini dipicu oleh sejumlah faktor.

"Pertama, penurunan tingkat hunian dan pendapatan, dengan 66,7% responden menyebut penurunan tertinggi berasal dari segmen pasar pemerintahan, seiring adanya kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah," kata Sutrisno.

Lalu penurunan pasar pemerintah kian memperburuk ketergantungan industri hotel terhadap wisatawan domestik.

"Ini mengingat kontribusi wisatawan mancanegara (wisman) terhadap kunjungan ke Jakarta masih tergolong kecil, yakni 1,98% per tahun dibandingkan dengan wisatawan domestik," lanjutnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB