KONTEKS.CO.ID – Nama Pandu Patria Sjahrir tengah santer diperbincangkan setelah disebut-sebut akan menduduki jabatan sebagai Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Kabar tersebut semakin menguat setelah Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengunggah pernyataan di akun Instagram pribadinya.
Dalam unggahannya, Maruarar menulis, "Diskusi dengan Pak Pandu Bos Danantara untuk pembiayaan perumahan. Semoga bermanfaat untuk rakyat Indonesia sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo."
Namun, saat ditemui di kantor Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 12 Februari 2025, Pandu enggan memberikan konfirmasi lebih lanjut terkait kabar tersebut.
"Tunggu tanggal mainnya, tunggu dari Istana dahulu," ujar Pandu singkat.
Senada dengan itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo juga menolak berkomentar lebih jauh. "No comment," kata pria yang akrab disapa Tiko itu.
Siapa Pandu Patria Sjahrir?
Pandu Patria Sjahrir merupakan keponakan dari Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Ia lahir pada 17 Mei 1979 di Boston, Amerika Serikat, dari pasangan ekonom Sjahrir dan Nurmala Kartini Sjahrir.
Pandu menamatkan pendidikan menengahnya di Phillips Academy Andover, Massachusetts, pada 1997.
Baca Juga: PP Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah Pada 1 Maret, Idulfitri 31 Maret
Ia kemudian meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas Chicago pada 2000 dan gelar magister dari Stanford Graduate School of Business. Pada 2017-2020, ia melanjutkan program MBA Eksekutif One Belt One Road di Tsinghua University, Cina.
Karier dan Jabatan Strategis Pandu Sjahrir
Pandu dikenal sebagai sosok yang memiliki pengalaman panjang di dunia investasi, energi, fintech, dan pasar modal.
Artikel Terkait
Luhut Pastikan PPN 12 Persen Molor: Pemerintah Lagi Garap Stimulus untuk Rakyat Miskin
Luhut Pandjaitan Ingatkan Jangan Khianati Orang yang Pernah Menolong, Sindir Siapa?
Kata Luhut Pandjaitan, Makan Bergizi Gratis Tingkatkan Putaran Uang Rp9 Miliar di Desa
Luhut Ancam Persulit Pembuatan SIM hingga Paspor Masyarakat yang Tak Taat Bayar Pajak
Luhut Akui Dana Bansos Rp500 Triliun di Era Jokowi Sebagian Besar Banyak yang Salah Sasaran