• Senin, 22 Desember 2025

Kata Luhut Pandjaitan, Makan Bergizi Gratis Tingkatkan Putaran Uang Rp9 Miliar di Desa

Photo Author
- Kamis, 9 Januari 2025 | 21:43 WIB
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan didampingi  Wakil Ketua DEN Mari Elka Pangestu dan anggota DEN Chatib Basri dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 9 Januari 2025.  (Foto: DEN)
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan didampingi Wakil Ketua DEN Mari Elka Pangestu dan anggota DEN Chatib Basri dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 9 Januari 2025. (Foto: DEN)

KONTEKS.CO.ID - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan mengklaim program makan bergizi gratis (MBG) meningkatkan perputaran uang hingga Rp9 miliar di pedesaan. Ia juga meyakini program MBG yang baru berjalan sejak 6 Januari 2025 akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 8%.

Mantan Menko Kemaritiman dan Investasi ini optimistis program yang baru berjalan empat hari ini bakal mampu mendorong perekonomian daerah.

"Uangnya berputar di desa itu jadi banyak. Ada kegiatan ekonomi. Orang jadi bikin sayur lah, bikin ini lah," ujarnya saat konferensi pers di kantornya di Jakarta, Kamis 9 Januari 2025.

Baca Juga: HUT ke-52, PDIP Tak Undang Presiden Prabowo dan Perwakilan Pemerintah

Luhut memerkirakan, dengan adanya program MBG ditambah dengan dana transfer ke daerah (TKD) Rp1 miliar dari pemerintah pusat, perputaran uang setiap desa berada di kisaran Rp9 miliar. Dengan perhitungan itu, ia optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen bisa tercapai.

Anggota DEN Arief Anshory Yusuf menambahkan, redistribusi dari program MBG bersifat sangat progresif. Program dengan anggaran sebesar Rp71 triliun ini juga membantu keluarga miskin menghemat pengeluaran untuk makan.

"Satu anak dapat Rp 10 ribu. Kalau satu keluarga punya dua anak Rp20 ribu, dikali 20 hari Rp400 ribu, itu hampir satu kali garis kemiskinan," ungkap Arief.

Baca Juga: Hasto Siap Penuhi Panggilan KPK, Sudah Semir Rambut Hitam

Oleh sebab itu, meski MBG bersifat langsam an semua orang mendapatkan secara universal, namun sangat progresif. "Itu directly income distribution improved. Belum kalau kita melihat dampak medium term-nya satu tahun ke depan bagaimana," imbuh Arief.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jimmy Radjah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X