Ke depan, dia akan bertugas sebagai anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ex-officio Kementerian Keuangan sejak Oktober 2025.
"Masa jabatan Bapak Suminto sebagai Komisaris Perseroan berakhir sejak 8 Oktober 2025 dan pengukuhan pemberhentiannya ditetapkan dalam RUPS Luar Biasa ini,” jelas Putrama.
Terkait pemberhentian tersebut, RUPSLB kemudian menyetujui diangkatnya Febrio Nathan Kacaribu sebagai komisaris perseroan menggantikan Suminto.
Saat ini, Febrio menjabat Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal (DJSEF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Tutup Kuartal III 2025 dengan Kinerja Keuangan Solid
Di tengah ekonomi global dan ditopang penguatan fundamental, efisiensi pendanaan, serta transformasi digital yang berkelanjutan, BNI pun menutup kuartal III 2025 dengan kinerja keuangan yang solid.
Tercatat, hingga akhir September 2025, penyaluran kredit BNI mencapai Rp812 triliun, bertumbuh 10,5 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) dengan pertumbuhan kredit yang lebih seimbang dan sehat di semua segmen bisnis.
Baca Juga: Kerahkan Seluruh Kemampuan, TelkomGroup Percepat Recovery BTS di Lokasi Bencana Sumatera
Lalu, kredit korporasi juga tumbuh sebesar 12,4 persen YoY menjadi Rp451 triliun. Sementara itu, segmen menengah dan UMKM non-KUR masing-masing meningkat 14,3 persen YoY menjadi Rp120 triliun dan 13,9 persen YoY menjadi Rp46 triliun.
Selanjutnya, segmen konsumer juga mencatat pertumbuhan 9,6 persen YoY menjadi Rp150,2 triliun. Peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan permintaan KPR, personal loan, dan kartu kredit.
Kemudian, pada level grup, kredit usaha anak perusahaan tumbuh 15,3 persen YoY menjadi Rp17,4 triliun.
Di sisi pendanaan, dana murah (CASA) juga ikut tumbuh 13,3 persen YoY menjadi Rp613,4 triliun.
Pertumbuhan ditopang oleh pertumbuhan solid pada Giro sebesar 14,0 persen YoY dan Tabungan sebesar 12,6 persen YoY.
Baca Juga: 300 Meter Kubik Kayu Ilegal di Indragiri Hulu Disita, 120 Pohon Diduga Ditebang
Sementara itu, pertumbuhan deposito mencapai 40,4 persen YoY menjadi Rp320,9 triliun termasuk faktor adanya injeksi likuiditas dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) dari Kementerian Keuangan.
Artikel Terkait
RI Juara Umum Wondr by BNI Indonesia International Challenge 2025: Gelar Ganda Putri Melayang ke Taiwan
Perusahaan Sarang Burung Walet RLCO Gelar IPO, Ada Nama Mantan Bos BNI di Kursi Komisaris
Menhub Target Integrasi Stasiun Karet dan BNI City Tuntas Sebelum Libur Nataru
Komitmen Cegah Korupsi, BNI Sabet Penghargaan The Most Trusted Company pada CGPI Award 2025
wondr by BNI Kejurnas PBSI 2025 Dimulai Hari Ini, Ratusan Atlet Daerah Bersaing Berebut Hadiah Rp 1 Miliar