• Senin, 22 Desember 2025

Lapor Pak Prabowo! Ada 1,87 Juta Rakyat Sudah Putus Asa Mencari Kerja, Negara Lambat Ciptakan Pekerjaan Berkualitas

Photo Author
- Rabu, 10 Desember 2025 | 08:18 WIB
LPEM FEB UI mengungkap fenomena mencari kerja lalu tidak bekerja di tahun 2025. (Foto: theconstructionindex)
LPEM FEB UI mengungkap fenomena mencari kerja lalu tidak bekerja di tahun 2025. (Foto: theconstructionindex)

Sayangnya Indonesia yang dipimpin Preiden Prabowo Subianto dianggap tertinggal dalam penciptaan pekerjaan formal dengan produktivitas menengah.

"Akibatnya, proses pencarian kerja menjadi semakin kompetitif bagi pencari kerja yang pendidikannya rendah, pengalaman kerja minim atau keterampilannya tak sesuai kebutuhan pekerjaan yang lebih modern," demikian penjelasan laporan yang diangkat oleh Muhammad Hanri, Ph.D. dan Nia Kurnia Sholihah, M.E. tersebut.

Bahkan Bank Dunia ikut menyoroti lemahnya sistem informasi pasar kerja dan layanan penempatan kerja di Tanah Air.

Baca Juga: Curhat Haru Franka Makarim di Hari Anti Korupsi Sedunia: Pulang, Duduk, dan Memeluk Anakmu

Imbasya, pencari kerja sering tidak memiliki informasi yang jelas tentang lowongan atau keterampilan yang dibutuhkan lapangan kerja.

Karena itu, wajar kalau sebagian warga yang sebelumnya aktif mencari pekerjaan kini merasa upayanya tidak realistis untuk dilanjutkan.

Penduduk yang tidak bekerja dan tak mencari kerja karena putus asa paling tinggi berasal dari kelompok berpendidikan SD atau tidak lulus SD. Proporsinya mencapai 50,07% atau lebih dari separuh total kelompok putus asa.

Jumlah ini menunjukkan bahwa bukan sekadar kurangnya lowongan pekerjaan, tapi kelompok berpendidikan rendah mendapatkan hambatan struktural yang jauh lebih dalam.

Baca Juga: Yahya Cholil Staquf Bicara soal Privilege Gus yang Kian Memudar: Zaman Berubah, Leverage Tak Lagi Sama

"Mereka menghadapi kombinasi keterbatasan kemampuan dasar, akses yang lebih kecil terhadap informasi pasar kerja, dan peluang mobilitas naik yang sangat terbatas," ungkap Labor Market Brief.

Lalu lulusan SMP dan SMA dengan persentase 20,21% dan 17,29. Dan Menariknya, lulusan SMK justru lebih rendah cuma 8,09%, atau separuh dari kelompok SMA.

Sedangkan lulusan Diploma tercatat 1,57%, lebih rendah dari lulusan S1 yang tembus 2,4%. Menyusul lulusan S2 dan S3 yang putus asa hingga tak bekerja dan tidak mencari pekerjaan tercatat ada 0,35%. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X