• Senin, 22 Desember 2025

Lapor Pak Prabowo! Ada 1,87 Juta Rakyat Sudah Putus Asa Mencari Kerja, Negara Lambat Ciptakan Pekerjaan Berkualitas

Photo Author
- Rabu, 10 Desember 2025 | 08:18 WIB
LPEM FEB UI mengungkap fenomena mencari kerja lalu tidak bekerja di tahun 2025. (Foto: theconstructionindex)
LPEM FEB UI mengungkap fenomena mencari kerja lalu tidak bekerja di tahun 2025. (Foto: theconstructionindex)

KONTEKS.CO.ID - Laporan Labor Market Brief yang dirilis Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia atau FEB UI mengungkap munculnya fenomena putus asa mencari kerja lalu tidak bekerja.

Laporan menyebut fenomena tersebut perlu pemerintah perhatikan sebagai sinyal kebijakan yang penting.

Di bulan Februari 2025, ada 1,87 juta penduduk Indonesia yang tidak bekerja dan tak mencari kerja lantaran putus asa. Hal ini berdasarkan data Sakernas 2024–2025.

Baca Juga: Sebanyak 4 Ton Bantuan BBM Dikirimkan Pakai Pesawat ke Bener Meriah dan Aceh Tengah

Jumlah itu naik 11% dari Februari 2024 yang ada di angka 1,68 juta orang. "Lonjakan belasan persen dalam satu tahun memperlihatkan ada segmen penduduk yang bergeser dari posisi 'mencari kerja' menjadi 'menyerah'. Ini berarti kehilangan kepercayaan terhadap peluang pasar kerja yang ada," tulis laporan Labor Market Brief.

International Labour Organization (ILO) menganggap discouraged workers atau mereka yang putus asa dalam hal pekerjaan adalah bagian dari labour underutilisation.

Yakni, kelompok yang ingin bekerja tetapi tidak terserap karena beragam hambatan yang tidak selalu tercermin dalam angka pengangguran terbuka.

Baca Juga: Waspada Sejak Dini, Ini Tanda Pilek Memburuk dan Tak Bisa Lagi Dianggap Sepele

ILO dan Bank Dunia juga memandang discouraged workers sebagai gejala dini rapuhnya dinamika permintaan dan penawaran tenaga kerja.

Fenomena ini ternyata bukan hanya terjadi di Tanah Air. ILO mengungkap pola serupa muncul di banyak negara dengan pendapatan menengah.

Dalam Labor Market Brief dikatakan, sejumlah lembaga pembangunan menemukan sulitnya mencari pekerjaan yang berkualitas di Tanah Air.

"Laporan Bank Dunia terkait Pathways to Middle Class Jobs menyimpulkan bahwa dua pertiga pekerjaan di Indonesia masih berada pada pekerjaan berproduktivitas rendah. Dan mayoritas tenaga kerja hanya berpendidikan menengah pertama atau lebih rendah," jelas laporan itu.

Baca Juga: Skuad Indonesia di Final Beregu Putri SEA Games 2025: Ni Kadek Masuk Gantikan Mutiara Ayu!

Lebih lanjut laporan menyebutkan, sejumlah negara berkembang sudah berhasil menguatka industri manufaktur yang berorientasi ekspor. Juga mampu mengembangkan jasa modern.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X