KONTEKS.CO.ID - Pasar saham Asia mayoritas menguat pada Jumat, 5 Desember 2025, dengan saham Indonesia mencetak rekor tertinggi.
Hal itu didukung optimisme pertumbuhan yang terus berlanjut berkat stimulus pemerintah.
Di sisi lain, mata uang regional menguat tipis terhadap dolar yang melemah. Indeks saham MSCI Emerging Asia naik 1,1 persen.
Baca Juga: Usia 101 Tahun, Jembatan Kewek Yogyakarta Akhirnya akan Dibangun Ulang dengan Anggaran Rp19 Miliar
Saham-saham di Bursa Efek Indonesia sempat melonjak 0,6 persen ke level tertinggi sepanjang masa di 8.689,099 sebelum menurun sedikit dan ditutup lebih tinggi secara tipis.
Indeks acuan ini mencatat kenaikan tiga minggu berturut-turut, dengan kenaikan mingguan 1,6 persen.
“Valuasi di Indonesia cukup wajar, posisi investor ringan, dan momentum pertumbuhan, khususnya di sektor investasi, mulai meningkat,” ujar Rajat Agarwal, ahli strategi ekuitas Asia di Societe Generale.
Stimulus senilai Rp16,23 triliun (USD974,48 juta) yang digulirkan tahun ini di bawah Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, turut mendongkrak kepercayaan investor.
Injeksi likuiditas ke bank-bank negara dan outlook pertumbuhan yang lebih optimistis semakin memperkuat sentimen pasar.
Saham Filipina juga menguat 1,1 persen setelah inflasi November turun lebih dari perkiraan, terutama karena penurunan harga pangan.
Baca Juga: Umrah Saat Bencana, Gerindra Copot Mirwan MS dari Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan
Perlambatan yang mengejutkan ini mendorong spekulasi bahwa Bangko Sentral ng Pilipinas kemungkinan akan menurunkan suku bunga minggu depan, langkah yang sebelumnya telah disinggung oleh gubernur bank sentral.
Di kawasan lain, bank sentral Indonesia dan Thailand dijadwalkan menggelar rapat pada 16-17 Desember untuk menentukan kebijakan moneter terakhir tahun ini.
Artikel Terkait
Sinarmas Sekuritas Pasang Target Harga Saham RMKE Rp6.700, Potensi Cuan Tembus 100 Persen
Saham Melesat Tajam, BEI Hentikan Sementara Perdagangan Lima Emiten
Pasar Asia Pasifik Menguat, Bitcoin Tembus USD91.000 Usai Reli Saham Teknologi Wall Street
IHSG Tembus Rekor Baru, Lima Saham Melonjak hingga 34 Persen