KONTEKS.CO.ID – Kepala Center for Sharia Economic Development (CSED) INDEF, Nur Hidayah, mengatakan, Danantra perlu memperkuat permodalan lembaga keuangan syariah.
Nur Hidayah menyampaikan pernyataan tersebut diskusi publik bertajuk “Menakar Potensi Danantara sebagai Katalis Pertumbuhan Ekonomi Syariah Indonesia” dikutip di Jakarta, Senin, 1 Desember 2025.
Selain itu, lanjut dia, Danantara juga memperkuat pembiayai industri halal dan mendorong pembiayaan sektor prioritas seperti pangan, energi hijau, serta UMKM.
“Kita tidak sedang menagih retorika syariah, yang kita minta adalah alokasi, kuota, mandat, eksekusi,” ujarnya.
Menurut Nur Hidayah, kalau Danantara berani menempatkan syariah sebagai pusat strategi, maka bukan hanya superholding tetapi akselerator kemakmuran umat.
Ia menilai, tantangan terbesar justru pada tata kelola, yaitu minimnya mekanisme audit dan pengawasan formal sehingga berpotensi menciptakan ruang risiko yang besar.
“Danantara memiliki positioning strategis untuk menjadi katalis utama transformasi ekonomi syariah Indonesia,” katanya.
Dengan skala aset yang besar dan mandat yang jelas, lanjut dia, Danantara dapat menggerakkan pembiayaan yang lebih berkeadilan dan memperluas inklusi ekonomi.
Bukan hanya itu, Danantara juga dapat meningkatkan daya saing nasional asalkan tiga fondasi utama yaitu governance yang kuat dan transparan, instrumen syariah yang tepat dan berdampak, dan kolaborasi lintas stakeholder dijalankan dengan konsisten.***
Artikel Terkait
Bloomberg Temui Prabowo di Istana, Jajaki Kerja Sama dengan Danantara hingga Bahas Konservasi Laut
Negosiasi Alot, Danantara Incar 25-30 Persen Saham Proyek Raksasa Lotte Chemical di Cilegon
GOTO dan Grab Makin Dekat Merger, Bos Danantara Beri Sinyal Positif dengan Acungan Jempol
Wow! BPI Danantara Ajukan Dua Bidang Tanah di Mekkah untuk Proyek Kampung Haji Indonesia
Minat Investor Tinggi, Danantara Beri Sinyal Kuat Bakal Terbitkan Lagi Patriot Bond