Peluang Investasi Rp16,7 Triliun di Balik Pinjaman Bank Pembangunan Asia buat PLN

KONTEKS.CO.ID - Asian Development Bank atau ADB (Bank Pembangunan Asia) mengucurkan utang buat PT PLN sebanyak USD470 miliar atau Rp7,8 triliun.

Pinjaman tersebut dimaksudkan untuk membiayai percepatan transisi energi hijau di Indonesia.

Wakil Direktur ADB untuk Indonesia, Renadi Budiman, mengatakan program ini menjadi langkah penting dalam perjalanan Indonesia menuju masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Baca Juga: Bareskrim Bongkar Ladang Ganja Seluas 52 Ha di Aceh, Tersebar di 26 Wilayah

“Dengan mendukung target energi terbarukan PLN dan memperkuat infrastruktur jaringan, kami membantu Indonesia membangun fondasi untuk keamanan energi jangka panjang serta konektivitas regional,” katanya seperti dikutip dari rilis tertulis, baru-baru ini.

Program ini menjadi bagian penting dari ‘country partnership strategy’ ADB untuk Indonesia periode 2025–2029.

Dalam kerja sama itu ada prioritaskan transisi energi bersih, guna memperkuat ketahanan dan mendorong keberlanjutan.

Baca Juga: PLN Dapat Pinjaman Bank Pembangunan Asia Rp7,8 Triliun, Ini Rencana Fase Pertama

Pendanaan program berasal dari pinjaman USD470 juta dari modal reguler ADB, ditambah USD30 juta dari dana yang dikelola ADB.

Dana tambahan tersebut mencakup kontribusi dari ASEAN Infrastructure Fund, serta dukungan Uni Eropa dan Inggris melalui ASEAN Catalytic Green Finance Facility.

Program ini diperkirakan dapat menarik lebih dari USD1 miliar investasi swasta untuk mengembangkan 1.800 MW proyek tenaga surya dan angin skala utilitas.

Baca Juga: Modem Basis 5G Jadi Andalan Program Internet Rakyat

Indonesia menargetkan 41 persen pembangkit listriknya berasal dari energi terbarukan pada 2040.

Target itu meningkat signifikan dari 15 persen pada 2024.***