Menurutnya, pembiayaan dapat digerakkan melalui skema alternatif, termasuk pungutan produksi batu bara yang berpotensi menghasilkan hingga Rp360 triliun dalam empat tahun.
Pungutan tersebut, lanjut dia, bisa dipadukan dengan insentif untuk memperluas penggunaan energi surya oleh rumah tangga, industri, dan komersial serta pembangunan industri panel surya dalam negeri dengan menarik investasi domestik dan asing.
“Pengembangan 100 GW energi surya di 80 ribu desa juga akan mendorong transisi energi yang terdesentralisasi dan memperkuat kepemimpinan Indonesia di Global South,” kata Tata.***
Artikel Terkait
Dukung Net Zero Emission, Pertamina Luncurkan PLTS Canggih di Balikpapan
Perusahaan Sukanto Tanoto Gandeng TotalEnergies Bangun Proyek PLTS di Indonesia
Presiden Prabowo Resmikan Operasional dan Pembangunan PLTP-PLTS, Total Investasi Capai Rp23,49 Triliun
Subsidi Listrik Tembus Rp89 Triliun, Pemerintah Kembangkan PLTS sebagai Solusi Jangka Panjang
Climate Policy Initiative: Indonesia Harus Yakinkan Investor Global untuk Dapatkan Pembiayaan PLTS 100 GW