KONTEKS.CO.ID - Iklim investasi di sektor teknologi Indonesia kini diliputi ketidakpastian ekstrem, menyusul dua rumor raksasa yang beredar kencang di pasar.
Spekulasi pertama adalah rencana mega-merger antara dua decacorn terbesar di Asia Tenggara, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab Indonesia.
Namun, rumor ini memicu spekulasi kedua yang tak kalah gawatnya bagi investor BUMN bahwa PT Telkom Indonesia (TLKM) akan dipaksa melepas (buyout atau divestasi) seluruh investasinya di GOTO sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.
Bagi para investor publik, terutama pemegang saham ritel GOTO dan Telkom, dua rumor ini adalah pertaruhan besar yang menciptakan volatilitas tinggi.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Dapat Langsung Menahan Roy Suryo Cs? Ini Pendapat Ahli Hukum Pidana
Merger akan mengubah total peta persaingan digital, namun keluarnya Telkom yang merupakan BUMN akan melepaskan miliaran lembar saham ke pasar dan berpotensi memicu gejolak harga yang parah.
Publik pun sangat menantikan klarifikasi resmi untuk menghentikan spekulasi liar ini.
Namun, di tengah demam spekulasi yang melanda pasar modal, manajemen GOTO memilih untuk mengunci mulut.
Alih-alih memberikan konfirmasi atau bantahan yang jelas untuk menenangkan investor, perusahaan memilih mengeluarkan jawaban normatif yang tidak menjawab substansi rumor tersebut.
Melalui keterbukaan informasi resmi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 13 November 2025, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan GoTo, RA Koesoemohadiani, secara tegas menyatakan bahwa perusahaan tidak akan menanggapi rumor yang beredar.
"Perseroan tidak dalam keadaan untuk menanggapi informasi atau pemberitaan yang bersifat spekulatif," kata Koesoemohadiani.
Pernyataan tidak menanggapi spekulasi ini secara efektif membiarkan investor tetap berada dalam kegelapan.
Manajemen GOTO hanya berjanji akan mengumumkan informasi jika sebuah aksi korporasi telah bersifat final dan pasti.
Artikel Terkait
Pejabat GoTo Gojek Tokopedia Kena Periksa Kejagung Terkait Korupsi Laptop Chromebook
Era Bakar Uang Resmi Berakhir: GoTo Cetak Sejarah, Laba Operasional Akhirnya Positif Rp62 Miliar
GoTo Gelar RUPS Luar Biasa di Tengah Kabar Merger Gojek dan Grab yang Menguat
Mensesneg Ungkap GoTo Cari Skema Terbaik dengan Grab, Merger atau Akuisisi?
GoTo Tegaskan Belum Ada Keputusan Merger dengan Grab