Perbaikan kualitas jam kerja ini menunjukkan stabilitas tenaga kerja meningkat, seiring perbaikan kondisi ekonomi dan ekspansi sektor formal, khususnya manufaktur, perdagangan, dan jasa.
Implikasi bagi Kebijakan dan Industri
Kenaikan pekerja berpendidikan tinggi menjadi sinyal positif bagi pembangunan ekonomi jangka menengah.
Hal ini memungkinkan pemerintah untuk lebih agresif mendorong program pelatihan vokasi, sertifikasi keahlian, dan digitalisasi industri, sehingga dapat menyerap tenaga kerja produktif yang siap menghadapi ekonomi modern.
Selain itu, proporsi pekerja penuh waktu yang tinggi mendukung stabilitas konsumsi rumah tangga dan memperkuat daya beli masyarakat, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan sektor manufaktur dan perdagangan.***
Artikel Terkait
Menko Airlangga Sebut Realisasi Investasi Semester I-2025 Capai Rp942 Triliun, Klaim Serap 1,2 Tenaga Kerja
Mulai Efektif Bulan Depan, DPR: Program Magang Nasional Harus Serap Tenaga Kerja
Prabowo Fokus Tekan Pengangguran RI 2025: Strategi Kabinet ala Tim Sepak Bola dan Pelajaran dari Jerman
Menteri Maman Sebut Penyaluran KUR Serap 11 Juta Tenaga Kerja
BPS: Jumlah Pengangguran di Indonesia Turun Tipis Sekitar 4.000 Orang per Agustus 2025
Pekerja Bergaji di Bawah Rp6,2 Juta Gratis Naik MRT hingga Transjakarta, Cek Syaratnya di Sini