Pertumbuhan ini menunjukkan potensi besar sektor pariwisata nasional yang turut memperkuat peran Whoosh sebagai moda transportasi pilihan bagi wisatawan domestik maupun asing.
Efek ekonomi Whoosh juga dirasakan oleh sektor UMKM dan ekonomi kreatif. Saat ini terdapat 188 tenant aktif di area stasiun, terdiri dari 76 pelaku UMKM dan 112 tenant non-UMKM yang menghadirkan produk kuliner, fesyen, dan suvenir khas daerah.
Program Whoosh Official Merchandise di Stasiun Halim dan Padalarang bahkan menjadi ruang ekspresi bagi pelaku kreatif muda yang memproduksi kaus, totebag, dan tumbler bertema kebanggaan nasional.
Dari sisi layanan pelanggan, program loyalitas Frequent Whoosher Card (FWC) juga mencatat pertumbuhan pesat. Hingga Oktober 2025, sebanyak 20.996 kartu telah diterbitkan, meningkat hampir lima kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. “Pertumbuhan ini menegaskan kepercayaan masyarakat terhadap layanan cepat, nyaman, dan berorientasi pada masa depan yang dihadirkan Whoosh,” pungkasnya. ***
Artikel Terkait
Rakyat RI ‘Gugat’ Kereta Cepat Whoosh, Investasi China di Afrika Lagi Jadi Amukan Warga Lokal
AHY Putar Otak, Purbaya Enggan Campur Urusan Utang Whoosh: Biar Pemerintah dan China Urus Restrukturisasi
Mahfud MD Bongkar Fakta Kelam Whoosh: Dikuasai China, Utang Menggunung, Indonesia Cuma Jadi Penonton!
Negara Terbelit Utang Raksasa, Mahfud MD: Skandal 'Aneh' Proyek Whoosh Harus Diselesaikan Secara Hukum
Mahfud MD Siap Diperiksa KPK Soal Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, Tetap Santai dan Tegas