Rupiah Kembali Loyo! Ada Apa di Balik Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini?

Kondisi ini menambah tekanan pada aset berisiko, membuat investor kembali memburu aset aman seperti dolar AS dan emas.

Akibatnya, permintaan terhadap mata uang negara berkembang seperti rupiah ikut menurun.

Baca Juga: Pelukan Hangat Prabowo Sambut Presiden Lula da Silva di Istana Merdeka, Tandai Kemesraan Hubungan RI-Brasil

Kebijakan BI Tetap Tahan Suku Bunga

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Rabu, 22 Oktober 2025, memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI-Rate) di level 4,75%.

Suku bunga deposit facility tetap di 3,75%, sementara lending facility berada di posisi 5,50%.

Menurut Ibrahim, keputusan BI ini sejalan dengan perkiraan inflasi tahun 2025–2026 yang masih terkendali di kisaran 2,5% ±1%.

Baca Juga: KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Prabowo hingga Trump Dijadwalkan Hadir

Ia menilai langkah BI untuk tidak menaikkan suku bunga merupakan upaya menjaga stabilitas ekonomi dan nilai tukar di tengah gempuran tekanan eksternal.

“Keputusan BI untuk tetap menahan suku bunga adalah bentuk kehati-hatian dalam menjaga daya beli masyarakat dan kestabilan moneter nasional,” ujarnya pada Kamis, 23 Oktober 2025.

Proyeksi Pergerakan Rupiah Hari Ini

Dengan kondisi global yang masih dinamis, Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi berisiko ditutup melemah di akhir perdagangan hari ini.

Baca Juga: Ammar Zoni Minta Hakim Gelar Persidangan Offline, Siap Buka-bukaan Soal Kasusnya

Rentang pergerakan diprediksi berada di antara Rp16.580 hingga Rp16.610 per dolar AS, tergantung arah pergerakan dolar AS di pasar global.

Jika tekanan eksternal sedikit mereda dan pasar optimistis terhadap langkah BI, rupiah berpeluang menutup pekan dengan penguatan terbatas.

Namun, bila indeks dolar AS terus menguat, pelemahan rupiah bisa kembali berlanjut dalam jangka pendek.***