KONTEKS.CO.ID – Keran impor kacang tanah asal India yang sempat ditangguhkan sejak awal September 2025 kemungkinan segera dibuka kembali.
Pemerintah dijadwalkan mengirim tim inspeksi ke India pada akhir bulan ini untuk meninjau langsung kondisi dan standar mutu produk tersebut.
Ketua Otoritas Pengembangan Ekspor Produk Pertanian dan Olahan India (APEDA), Abhishek Dev, mengatakan pihaknya telah menerima tanggapan resmi dari Indonesia terkait komunikasi sebelumnya.
Baca Juga: Korupsi Bansos Beras PKH 2020: KPK Dalami Harga Dasar dari Subkontraktor ke PT DNR
“Indonesia telah merespons dan akan mengirim timnya,” ujarnya seperti dikutip dari Businessline.
Penangguhan impor kacang tanah dari India diberlakukan mulai 3 September 2025.
Itu setelah adanya pemberitahuan resmi dari Jakarta pada 27 Agustus.
Baca Juga: Program Wajib Belajar Kini Jadi 13 Tahun, TK Masuk Hitungan, Ini Alasan Menteri Pendidikan
Langkah itu diambil menyusul temuan aflatoksin yang merupakan zat beracun dihasilkan jamur pada tanaman seperti kacang tanah, jagung, dan rempah, dalam kadar tinggi pada sejumlah sampel produk India.
Aflatoksin dapat berkembang akibat kondisi penyimpanan yang lembap dan panas.
Kandungan berlebih zat ini berisiko menyebabkan gangguan kesehatan serius, termasuk kerusakan hati, penurunan imunitas, bahkan kanker.
Baca Juga: Presiden Brasil Lula da Silva Tinjau Program MBG plus Rayakan HUT Bersama Prabowo di Jakarta
Karena itu, perlindungan terhadap kesehatan konsumen menjadi prioritas utama bagi negara pengimpor seperti Indonesia.
Otoritas Karantina Indonesia pun bergerak cepat menghentikan sementara pengiriman dari India guna memastikan keamanan rantai pasok pangan nasional.
Artikel Terkait
Rahasia Kecantikan dan Kesehatan Tersembunyi dalam Kacang Tanah
Manfaat Kacang Tanah yang Diyakini Dapat Membuat Panjang Umur
Resep Kue Kacang Klasik Khas Lebaran, Mudah Pembuatannya Enak Rasanya
Huawei Watch Fit 3 Laris bak Kacang Goreng, Sehari Terjual 10.000 Unit
Reza Indragiri Sebut Tradisi 'Urut Kacang' Hambat Reformasi, tapi Jadi Kunci Stabilitas Polri
Uni Eropa Tunda Aturan Anti-Deforestasi, LSM Khawatir Impor Kayu Bermasalah Terus Mengalir