KONTEKS.CO.ID - Sektor minyak sawit Indonesia menarik investasi Rp52,7 triliun selama sembilan bulan pertama tahun ini.
Dana tersebut dialokasikan untuk membuat Indonesia memperoleh nilai tambah yang lebih besar dari komoditas utamanya.
Hal itu seperti disampaikan Rosan Roeslani, Menteri Investasi Indonesia.
Baca Juga: Jadwal French Open 2025, Tujuh Wakil Indonesia Siap Tempur di Babak 32 Besar
Minyak sawit berada di belakang pengolahan nikel Rp136,1 triliun dan tembaga Rp61,2 triliun.
Investasi terkait minyak sawit menunjukkan pertumbuhan setiap kuartal.
Sekitar Rp21 triliun investasi baru masuk ke sektor hilir minyak sawit Indonesia pada kuartal ketiga 2025.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Loyo, Pasar Waspadai Dampak Shutdown AS dan Geopolitik Global
Angka ini meningkat dari Rp16,4 triliun pada kuartal kedua dan hampir Rp15,3 triliun pada kuartal pertama.
Menurut Rosan, angka-angka tersebut bukan sekadar janji, tetapi benar-benar mencerminkan jumlah uang yang telah dikeluarkan dunia usaha.
Indonesia mengekspor minyak sawit mentah atau CPO dan produk olahan Rp16,66 miliar dari Januari hingga Agustus tahun ini, melonjak 35,23 persen secara tahunan (year-on-year).
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Loyo, Pasar Waspadai Dampak Shutdown AS dan Geopolitik Global
Secara keseluruhan, negara ini menarik investasi lebih dari Rp1.430 triliun sepanjang Januari hingga September, saat 55,1 persen di antaranya berasal dari investor lokal.***
Artikel Terkait
Rahasia Finansial Warren Buffett: 4 Rumus Hidup Hemat dan Investasi Aman ala Sang Miliarder
Investasi Fiktif Taspen Kasus Perdana Beririsan Pasar Modal, KPK Belajar Ekstra Keras hingga Nyaris Nyatakan Bukan Korupsi
Setahun Era Prabowo: Prof Ferry: Benahi BUMN, Rangsang Investasi Asing, dan Pertumbuhan Tak Rusak Lingkungan
Luhut Dorong Purbaya Suntik SAL Rp50 T ke INA Tiap Tahun, Strategi Besar Dongkrak Investasi dan Ekonomi
Spanyol Minat Investasi di Indonesia, Incar Pasar Eropa Lewat Pabrik Baru