"Yang jelas dengan biaya yang semurah-murahnya. Bila perlu valuasi asetnya sangat kecil sekali," ungkap Bahlil kepada wartawan di Kementerian P2MI Jakarta, Rabu.
Dirut PT Freeport Belum Bisa Pastikan
Pernyataan berbeda lainnya disampaikan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas.
Pihaknya, kata Tony, belum dapat memastikan penambahan kepemilikan saham sebesar 12 persen untuk Indonesia sudah mencapai kesepakatan akhir.
Sebab, belum ada penandatanganan kesepakatan apapun.
Baca Juga: Cegah Keracunan Meluas, Kemenkes Terbitkan SE Percepatan SLHS untuk Dapur MBG
Pihak PT Freeport puun masih terus mendiskusikan terkait divestasi saham ini dengan pemerintah Indonesia.
"Kalau kami memang masih didiskusikan terus. Kalau dikatakan sudah final kan kalau sudah disepakati, teken, baru itu mungkin dikatakan final," tegas Tony kepada wartawan di JCC, Rabu.
"Saya baru bisa bilang sudah final kalau memang sudah disepakati, ditandatangani," dia menegaskan.***
Artikel Terkait
Saham Freeport Dinilai Bullish, Analis Morgan Stanley Tetap Pasang Target Buy
Bahlil Sebut Pemerintah Berpeluang Kuasai Lebih dari 10 Persen Saham Freeport
Saham Freeport McMoRan Anjlok 15 Persen karena Insiden Fatal di Tambang Grasberg
Grasberg Sementara Ditutup, Produksi Tambang Freeport Andalkan Blok Ini
Mengenang Lagi Tujuh Pekerja Tambang Freeport, Korban Jiwa Longsor Material Basah