KONTEKS.CO.ID — Harga kopi dunia kembali menguat pada perdagangan awal pekan ini.
Kontrak Desember arabika (KCZ25) ditutup naik 0,23 persen menjadi +0,85 poin.
Sedangkan kontrak November robusta ICE (RMX25) melonjak 3,51 persen atau +145 poin.
Kenaikan terutama dipicu kekhawatiran curah hujan tinggi di Dataran Tinggi Tengah Vietnam, sentra produksi utama robusta.
Baca Juga: Kronologi Red Notice Michael Steven: Kasus Gagal Bayar Kresna Life Makin Ruwet
Curah hujan itu berpotensi merusak buah kopi menjelang panen.
Kondisi kering di Minas Gerais, Brasil, juga ikut memperkuat sentimen pasar.
Persediaan kopi terpantau semakin ketat. Stok arabika yang diawasi ICE turun ke level terendah 17 bulan.
Baca Juga: Kabar Terbaru Musala Ambruk di Ponpes Sidoarjo, 38 Orang Masih Pencarian
Sementara robusta anjlok ke posisi terendah 1,75 bulan.
Tarif 50 persen atas impor kopi Brasil ke AS memperburuk pasokan, mengingat sepertiga kopi hijau AS berasal dari negara tersebut.
Namun, prospek panen melimpah dari Vietnam memberi tekanan pada harga.
Baca Juga: KAI Lunasi Utang LRT Jabodebek Rp2,2 T, Danantara Minta Skema Transparan
Produksi 2025/26 diperkirakan naik 6 persen menjadi 1,76 juta ton metrik, tertinggi dalam empat tahun terakhir.
Artikel Terkait
Secangkir Kopi Pagi Bikin Mood Lebih Bahagia, Studi Ungkap Efek Positif Minuman Berkafein
NCT WISH Pecahkan Rekor! COLOR Jadi Album Rookie Tercepat Tembus 1 Juta Kopi dalam 4 Hari Rilis
Kopi Gayo, Arabika Tiga Kabupaten di Aceh yang Mendunia
Inilah Secangkir Kopi Termahal di Dunia, Harganya Rp11,3 Juta!
Anggota Kongres AS Dorong Penghapusan Tarif Kopi, Indonesia Bisa Kecipratan Rezeki