KONTEKS.CO.ID - Analis saham Rivan Kurniawan memberikan peringatan keras terkait penawaran umum perdana (IPO) PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) yang tengah menjadi buah bibir di pasar modal.
Menurutnya, jika dilihat dari kacamata fundamental, kondisi perusahaan tersebut tergolong jelek dan tidak menarik untuk investasi jangka panjang.
Rivan secara blak-blakan menyebut bahwa IPO EMAS memiliki sejumlah bendera merah (red flag).
Baca Juga: Selamat Ginting Sebut Erick Thohir Disingkirkan Paksa: Sinyal Prabowo Bersih-Bersih Loyalis Jokowi
Perusahaan ini belum memiliki rekam jejak pendapatan (revenue) yang solid, masih mencatatkan kerugian, dan bahkan induk usahanya juga dilaporkan merugi dalam tiga tahun terakhir.
“Kalau dilihat dari satu fundamental ya jelek. Kita enggak bisa pungkiri. Dilihat dari sisi fundamentalnya jelek, ya tadi revenue belum ada historical-nya, dia rugi segala macam. Terus kemudian kalau dilihat dari induk usahanya juga tiga tahun terakhir lagi rugi,” papar Rivan Kurniawan dalam perbincangan di kanal YouTube Leon Hartono, mengutip Jumat, 19 September 2025.
Meskipun fundamentalnya rapuh, Rivan mengakui bahwa IPO ini tetap menjadi magnet kuat bagi investor.
Baca Juga: Ray Rangkuti Desak Erick Thohir Mundur dari Ketum PSSI: Hindari Konflik Kepentingan Cabor
Penyebabnya adalah faktor non-fundamental, seperti ukuran IPO yang jumbo dan nama-nama besar di belakangnya.
Fenomena ini, menurut Rivan, membuat investor pada dasarnya tidak membeli kinerja perusahaan, melainkan membeli ekspektasi dan masa depan.
Partisipasi investor dalam IPO EMAS lebih didasari oleh rumor pasar dan harapan akan adanya keuntungan modal (capital gain) dalam waktu singkat, bukan berdasarkan valuasi bisnis yang sehat.
Baca Juga: Baleg Sampaikan Alasan Revisi UU Polri Masuk Usulan Prolegnas Prioritas Dibahas Tahun Ini
Rivan menekankan bahwa investor harus sadar betul risiko yang mereka ambil. Berinvestasi pada saham seperti EMAS adalah sebuah pertaruhan pada sentimen pasar, bukan pada kekuatan bisnis inti perusahaan.
Peringatan ini menjadi penting agar investor, terutama pemula, tidak terjebak dalam euforia sesaat dan mengabaikan analisis fundamental yang krusial. ***
Artikel Terkait
BEI Targetkan 5 IPO Lighthouse pada 2025, 3 Emiten Sudah Tercatat
Perusahaan Distribusi Alat Kesehatan ini Mau IPO, Tawarkan Saham Perdana Mulai Rp120
Cara Ikut E-IPO di Bareksa: Panduan Lengkap untuk Pemula
Menteri UMKM Luncurkan Rise To IPO, Solusi Pembiayaan Usaha Menengah
Guna Penuhi Target IPO, DPR Minta Tim Penilai Bursa Miliki Standar Kompetensi