KONTEKS.CO.ID - Nama Purbaya Yudhi Sadewa langsung jadi buah bibir setelah resmi dilantik Presiden Prabowo pada 8 September 2025 sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani.
Belum seminggu menjabat, ia sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan berani yang bikin publik heboh—mulai target pertumbuhan ekonomi, penyuntikan dana Rp200 triliun ke Himbara, hingga ancaman penarikan anggaran kementerian.
Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen
Baca Juga: KPK Sebut Ustaz Khalid Basalamah Bocorkan Informasi Kasus Korupsi Kuota Haji
Sehari usai pelantikan, Purbaya langsung menyinggung soal tuntutan 17 plus 8 yang sempat muncul saat dirinya dilantik.
Dengan gaya lugas, ia menegaskan bahwa tuntutan itu akan hilang jika ekonomi benar-benar tumbuh.
“Tuntutan itu akan hilang dengan otomatis. Mereka akan sibuk cari kerja dan makan enak dibandingkan mendemo,” ujar Purbaya kepada wartawan di Istana Negara, Senin, 8 September 2025.
Ia menambahkan bahwa strategi utamanya adalah memperkuat permintaan domestik. Menurutnya, fiskal sehat harus tetap dibelanjakan agar ekonomi tidak stagnan.
“Saya buat fiskalnya sehat, tapi kalau enggak dibelanjakan juga ekonominya enggak jalan, runtuh juga nanti ekonominya. Jadi fiskalnya sehat, tapi kita pastikan enggak mengganggu sistem keuangan dan belanjanya bisa optimal,” jelasnya.
Dalam acara Great Lecture Institute di Jakarta pada 11 September 2025, Purbaya kembali menekankan optimismenya.
“Selama kita mampu me-manage domestik demand dengan baik, dengan kebijakan fiskal yang tepat, kita bisa tumbuh mungkin di atas 6 sampai 6,5 persen,” tegasnya.
Suntikan Dana Rp200 Triliun ke Himbara
Baca Juga: Istana Ungkap Keberadaan Wapres Gibran yang Absen Saat Pelantikan Menteri di Istana Hari Ini
Gebrakan lain yang bikin gaduh adalah keputusannya menggelontorkan Rp200 triliun ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Dana tersebut ditempatkan sebagai deposito on call untuk memperkuat likuiditas perbankan.
Artikel Terkait
Alasan di Balik Rencana Merger Pelita Air dan Garuda Indonesia Terungkap
Kesepakatan Baru, Nilai Perdagangan Uni Eropa dan Indonesia Diprediksi Tembus Rp986 Triliun
Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi, Cetak All Time High Rp2,115 Juta per Gram! Bakal Terus Meroket?
Rupiah Hari Ini Melemah Rp16.440 per Dolar AS, Pasar Cemas Tunggu Keputusan The Fed dan Gejolak Geopolitik Ukraina-Rusia
Stok BBM SPBU Shell Masih Kosong, Pemerintah Singgung Tambahan Kuota Impor