• Minggu, 21 Desember 2025

Thailand Jadi Incaran Investor saat Indonesia Dilanda Gejolak

Photo Author
- Minggu, 14 September 2025 | 14:48 WIB
Bukan Modal, Ini Faktor Tersembunyi yang Jadi Penentu Sukses Awal Investasi Saham di 2025. (Unsplash.com/Towfiqu)
Bukan Modal, Ini Faktor Tersembunyi yang Jadi Penentu Sukses Awal Investasi Saham di 2025. (Unsplash.com/Towfiqu)

KONTEKS.CO.ID - Pasar saham Thailand diperkirakan mendapat limpahan dana asing di tengah gejolak politik dan ekonomi yang melanda Indonesia.

Sejumlah manajer investasi menilai kondisi di Negeri Gajah Putih mulai menunjukkan stabilisasi, sementara Indonesia justru menghadapi ketidakpastian.

Aberdeen Investments, Gama Asset Management, dan Valverde Investment Partners menyebut Thailand kini menjadi pilihan utama dibandingkan Indonesia.

Baca Juga: KPK Endus Persekongkolan WhatsApp Tersangka Korupsi Lahan Tol Trans Sumatera, Kerugian Capai Rp205 Miliar

“Thailand dianggap sedang naik dari titik terendah menuju stabilisasi seiring pembentukan kabinet baru, tetapi Indonesia tampaknya bergerak ke arah sebaliknya, dari buruk menjadi lebih buruk,” ujar Xin-Yao Ng, fund manager Aberdeen Investments.

Ia menambahkan eksposurnya di Thailand kini ditingkatkan, sementara bobot aset Indonesia tetap rendah.

Optimisme di Thailand didorong transisi politik setelah Anutin Charnvirakul resmi menjadi perdana menteri baru, menggantikan pendahulunya yang dilengserkan karena pelanggaran etika.

Baca Juga: Operasi Sampah Akibat Banjir Bali Ditargetkan Selesai Satu Bulan, TPA Suwung Jadi Pusat

Anutin mempertimbangkan untuk menghidupkan kembali program subsidi berbagi biaya era Covid guna merangsang konsumsi.

Sentimen positif ini tercermin pada baht yang menguat sekitar 2 persen terhadap dolar AS bulan ini.

Situasi itu menjadikannya mata uang Asia dengan kinerja terbaik menurut data Bloomberg.

Baca Juga: Amukan Banjir Bikin Pemprov Bali Setop Izin Pembangunan Hotel dan Restoran di Lahan Produktif

Indeks acuan SET juga melonjak lebih dari 4 persen dan mencapai level tertinggi dalam tujuh bulan.

Penjualan saham investor asing pun melambat signifikan. Hanya sekitar USD21 juta sepanjang September, setelah sebelumnya mencapai USD670 juta pada Agustus.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X