KONTEKS.CO.ID – Bank Indonesia (BI) bersama People’s Bank of China (PBoC) atau bank sentral China meluncurkan uji coba terbatas atau sandbox konektivitas pembayaran QRIS antarnegara Indonesia–China.
Inisiatif ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat konektivitas pembayaran lintas batas sekaligus mendorong inklusi keuangan yang lebih luas.
Uji coba tersebut melibatkan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan mitra industri pembayaran dari China, UnionPay International.
Baca Juga: Transaksi Mata Uang Lokal Indonesia dan China Tembus Rp102 Triliun
BI menegaskan, pengembangan QRIS lintas negara tidak hanya menandai kemajuan teknologi keuangan.
Lebih dari itu untuk memastikan keterjangkauan biaya, akses lebih luas, serta peningkatan kualitas layanan bagi masyarakat.
“Ke depan, BI akan terus bekerja sama dengan PBoC dan seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong inovasi dan memperluas integrasi keuangan digital di kawasan,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Beijing, Kamis 11 September 2025.
Baca Juga: KPK: Agen Travel Terancam Tak Dapat Kuota Haji Jika Tak Setoran ke Kemenag
Inisiatif QRIS antarnegara ini sejalan dengan komitmen kedua negara dalam memperkuat sinergi sistem pembayaran.
Selain mendukung transaksi lintas batas yang efisien, langkah ini juga memperkuat ekosistem keuangan digital yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing di Asia.
Dengan populasi digital yang besar, Indonesia dan China dinilai memiliki potensi besar menjadikan konektivitas QRIS sebagai standar baru pembayaran lintas negara di kawasan.***
Artikel Terkait
BI Kerja Sama dengan Bank Sentral China, QRIS Makin Kuat Bersaing di Keuangan Digital Dunia
QRIS Sudah Meluncur di Jepang, Tak Ada Lagi Rupiah dan Yen
Wow, Transaksi QRIS Lintas Negara Tembus Rp1,66 Triliun
Finnet Komit Dukung Sistem Pembayaran QRIS Hingga Mancanegara
QRIS Bikin Hidup Lebih Praktis, Tapi Jangan Lupa Risiko Tersembunyi di Balik Transaksi Digital