Dia menyebut, bunga tinggi menghancurkan sektor riil.
Namun, uang yang banyak justru menyerang nilai tukar rupiah.
"Jadi, kita membiayai kehancuran ekonomi kita pada waktu itu, tanpa sadar. Bukan karena ekonom-ekonom waktu dulu bodoh atau bagaimana, tapi memang kita belum pernah mengalami keadaan seperti itu," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Putra Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Akhirnya Minta Maaf Sebut Sri Mulyani Agen CIA, Sebut Bercanda untuk Ternak Mulyono
Purbaya Gandeng BI, Janji Likuiditas Longgar Tak Akan Cekik Sistem Bank
Target Muluk Menkeu Purbaya Dikritik Keras dalam Rapat DPR
DPR Kritik Target Ekonomi 7 Persen Menkeu Purbaya: Masih Banyak PHK, Daya Beli Lemah, APBN Hanya 5,4 Persen
Candaan DPR ke Menkeu Purbaya: 2 Hari Jabat Menteri Jadi Orang Paling Viral se-Indonesia