KONTEKS.CO.ID - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bersama perwakilan industri memperingatkan pemerintah terkait rencana kenaikan cukai hasil tembakau tahun depan.
Mereka menilai kebijakan tersebut berisiko melemahkan daya saing, mengurangi lapangan kerja, serta mengganggu rantai pasok di sektor rokok yang padat karya.
Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani, mengatakan kenaikan lebih lanjut akan menambah tekanan bagi produsen yang tahun ini sudah menanggung beban cukai lebih tinggi.
“Jika kenaikan cukai diterapkan tanpa mempertimbangkan kondisi riil industri tembakau, risiko penurunan daya saing dan berkurangnya kesempatan kerja akan semakin besar,” ujarnya.
Kekhawatiran serupa juga disampaikan pabrikan rokok dan serikat pekerja.
Mereka menilai tarif cukai yang lebih tinggi akan tambah mempersempit margin keuntungan.
Baca Juga: Ekonom INDEF Sampaikan 2 Langkah untuk Menkeu Purbaya Pulihkan Ekonomi Nasional
Selain itu juga menekan pembelian tembakau dari petani serta mempercepat peredaran rokok ilegal tanpa cukai.
Saat ini peredaran rokok ilegal alias tanpa cukai sudah mencakup hampir separuh konsumsi nasional.
Mengingat sektor ini menyerap jutaan tenaga kerja dan menjadi penyumbang besar penerimaan negara, para pelaku industri mendesak pemerintah menyeimbangkan target fiskal dengan stabilitas ekonomi.
Baca Juga: SPBU Swasta Kosong, ESDM: Tak Ada Kelangkaan BBM di Indonesia
Peringatan itu muncul di tengah upaya pemerintah mengejar kenaikan penerimaan negara sebesar 10 persen pada 2025, menjadi Rp2.860 triliun.
Kementerian Keuangan menetapkan target kenaikan penerimaan pajak sebesar 13,5 persen sebagai tolok ukur.***
Artikel Terkait
6 Barang Bawaan Ini Bisa Bikin Wisatawan Muslim Kena Sanksi Bea Cukai di Jepang, Catat ya!
DPR dan Pemerintah Sepakat, Cukai Minuman Berpemanis Mulai Berlaku 2026
Viral Tangis Buruh Gudang Garam Kena PHK Massal, KSPI: Selamatkan Industri Rokok Nasional
Usai Sri Mulyani Lengser dari Kemenkeu, Saham Rokok Langsung Naik Belasan Persen
Respons Pergantian Sri Mulyani: Saham Rokok Melejit, IHSG Tertekan