KONTEKS.CO.ID – Pusat Studi Ekonomi dan Hukum (CELIOS) menilai kondisi perekonomian Indonesia dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan akumulasi persoalan lama yang kian menekan.
Ketimpangan sosial, pajak yang tidak adil, belanja negara yang boros, serta utang pemerintah yang terus membengkak dinilai sebagai sinyal perlunya langkah pembenahan besar-besaran.
Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira, menegaskan saat ini dibutuhkan sebuah “reset ekonomi” yang menyentuh akar masalah, mulai dari pengelolaan anggaran hingga strategi menjaga daya beli masyarakat.
Baca Juga: Menko Airlangga Klaim Ekonomi Indonesia Tetap Solid, Daya Beli Masyarakat Masih Kuat
“Jika tidak ada terobosan nyata, kelas menengah dan kelompok rentan akan terus tergerus, sementara fiskal negara makin terbebani,” ujarnya.
Menurut Bhima, pemerintah perlu segera mengalihkan fokus belanja negara hanya pada sektor yang betul-betul menyentuh kebutuhan masyarakat.
CELIOS mengusulkan pemangkasan alokasi anggaran non-prioritas yang selama ini membebani keuangan negara.
Termasuk pengawasan lebih ketat terhadap penggunaan anggaran kepolisian dan evaluasi penuh terhadap program MBG, Koperasi Desa Merah Putih, serta Danantara.
Dana hasil penghematan tersebut, lanjut Bhima, sebaiknya langsung dialihkan untuk program bantuan tunai kepada masyarakat miskin agar dampaknya bisa segera dirasakan.
“Belanja negara harus diarahkan untuk menjaga daya beli rumah tangga, bukan untuk proyek yang justru menambah beban utang,” katanya.
Baca Juga: Auditor BPK Temukan Penyalahgunaan Keuangan Negara di BRI Unit Ambon Kota
Selain itu, CELIOS juga menyoroti perlunya moratorium penerbitan utang baru hingga indikator ruang fiskal membaik.
Restrukturisasi utang, baik melalui penyesuaian tenor maupun kupon, dinilai dapat menjadi opsi untuk meringankan tekanan pembayaran bunga yang semakin besar.
Artikel Terkait
Bidik Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen di 2026, Sri Mulyani Tegaskan RI Menuju 8 Persen
Ekonomi Jakarta Tumbuh 5,18 Persen, Inflasi Terkendali di 2,22 Persen, Ini Faktornya
JNE Resmi Buka Gerai di IKN, Layanan Logistik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Bhima Yudhistira Sebut Demo Meluas Bukan Ditunggangi tapi Murni Kemarahan Publik atas Gagalnya Ekonomi