• Senin, 22 Desember 2025

CELIOS Desak Reset Ekonomi Indonesia, Dorong Pemangkasan Belanja Non-Prioritas

Photo Author
- Jumat, 5 September 2025 | 17:15 WIB
BI Catat Uang Beredar Naik 6,5 Persen Juli 2025, Benarkah Ekonomi RI Kian Stabil Meski Kredit Melambat? (Freepik/wirestock)
BI Catat Uang Beredar Naik 6,5 Persen Juli 2025, Benarkah Ekonomi RI Kian Stabil Meski Kredit Melambat? (Freepik/wirestock)

KONTEKS.CO.ID – Pusat Studi Ekonomi dan Hukum (CELIOS) menilai kondisi perekonomian Indonesia dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan akumulasi persoalan lama yang kian menekan.

Ketimpangan sosial, pajak yang tidak adil, belanja negara yang boros, serta utang pemerintah yang terus membengkak dinilai sebagai sinyal perlunya langkah pembenahan besar-besaran.

Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira, menegaskan saat ini dibutuhkan sebuah “reset ekonomi” yang menyentuh akar masalah, mulai dari pengelolaan anggaran hingga strategi menjaga daya beli masyarakat.

Baca Juga: Menko Airlangga Klaim Ekonomi Indonesia Tetap Solid, Daya Beli Masyarakat Masih Kuat  

“Jika tidak ada terobosan nyata, kelas menengah dan kelompok rentan akan terus tergerus, sementara fiskal negara makin terbebani,” ujarnya.

Menurut Bhima, pemerintah perlu segera mengalihkan fokus belanja negara hanya pada sektor yang betul-betul menyentuh kebutuhan masyarakat.

CELIOS mengusulkan pemangkasan alokasi anggaran non-prioritas yang selama ini membebani keuangan negara.

Baca Juga: Pengelolaan Danantara Belum Transparan, Direktur CELIOS Rekomendasikan Pemerintah Copas SWF Norwegia alias Norfund

Termasuk pengawasan lebih ketat terhadap penggunaan anggaran kepolisian dan evaluasi penuh terhadap program MBG, Koperasi Desa Merah Putih, serta Danantara.

Dana hasil penghematan tersebut, lanjut Bhima, sebaiknya langsung dialihkan untuk program bantuan tunai kepada masyarakat miskin agar dampaknya bisa segera dirasakan.

“Belanja negara harus diarahkan untuk menjaga daya beli rumah tangga, bukan untuk proyek yang justru menambah beban utang,” katanya.

Baca Juga: Auditor BPK Temukan Penyalahgunaan Keuangan Negara di BRI Unit Ambon Kota

Selain itu, CELIOS juga menyoroti perlunya moratorium penerbitan utang baru hingga indikator ruang fiskal membaik.

Restrukturisasi utang, baik melalui penyesuaian tenor maupun kupon, dinilai dapat menjadi opsi untuk meringankan tekanan pembayaran bunga yang semakin besar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X