Prospek ke depan menunjukkan adanya peningkatan kerja sama tidak hanya dalam perdagangan, tetapi juga di sektor pendidikan, kesehatan, TI, pariwisata, energi, dan pertahanan.
Indonesia dapat berperan sebagai pintu gerbang bagi Pakistan menuju pasar ASEAN yang berpopulasi lebih dari 600 juta orang, sehingga berpotensi mendorong aktivitas ekonomi Pakistan di Asia Tenggara.
Kedua negara juga berupaya memperdalam hubungan investasi, dengan investasi Pakistan di Indonesia mencatat pertumbuhan pesat, khususnya di sektor jasa, konstruksi, dan perdagangan.
Secara keseluruhan, hubungan dagang Indonesia–Pakistan diperkirakan berkembang signifikan melalui peningkatan perdagangan, investasi, usaha patungan, serta kerja sama ekonomi yang lebih luas.
Hal itu akan difasilitasi kesepakatan seperti PTA dan FTA yang akan datang.
Baca Juga: Minyak Sawit Indonesia Jadi Preseden Tarif Dagang Nol Persen di AS
Sementara, dalam keterangannya kepada kantor berita, Presiden FPCCI mengatakan Indonesia merupakan mitra dagang potensial bagi Pakistan, dan kini kedua pihak perlu mendorong diversifikasi perdagangan produk.
Ia menyatakan Indonesia dapat memainkan peran penting dalam menghubungkan Pakistan dengan pasar ASEAN dan menjadi pintu gerbang regional bagi Pakistan di kawasan.
Ia menambahkan, kedua negara memiliki banyak peluang untuk meningkatkan perdagangan dan investasi bilateral, serta perlu bekerja sama dalam memajukan sektor pariwisata.***
Artikel Terkait
Analis Mira Aset: Kasus Nikita Mirzani dan Dugaan Rekayasa Pengalihan 51 Persen Saham Tekan Perdagangan Saham BCA
Harga Kopi di Indonesia Turun, Perdagangan di Vietnam Melambat, Ini Penyebabnya
Ekspor Sawit Indonesia Naik 11 Persen, Kinerja Perdagangan Membaik
Surplus Neraca Perdagangan Naik, Nonmigas Jadi Penopang Utama