KONTEKS.CO.ID - Maskapai nasional Garuda Indonesia bersiap melakukan ekspansi besar-besaran dengan menggandakan jumlah armada penumpang pada 2029.
Langkah ini didukung suntikan modal dari Danantara, sovereign wealth fund yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo Subianto.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, mengatakan pihaknya menargetkan memiliki sekitar 120 pesawat dalam lima tahun ke depan.
Baca Juga: Setelah 6,5 Tahun, Garuda Indonesia Kembali Operasikan Boeing 737-8, Ini Tujuannya
Penambahan tersebut meliputi pesawat berbadan sempit (narrow-body) untuk rute domestik frekuensi tinggi.
Kemudian pesawat berbadan lebar (wide-body) untuk melayani penerbangan internasional.
“Dukungan ini bukan sekadar soal jumlah pesawat, tetapi juga modernisasi armada dan peningkatan kualitas layanan,” kata Wamildan.
Baca Juga: Garuda Indonesia Buka Rute Baru Jakarta-Bali via Bandara Halim Perdanakusuma
“Pada 2029 kami menargetkan laba bersih sekitar USD250 juta (sekitar Rp4 triliun) dan pangsa pasar domestik 50 persen,” ujar Wamildan.
Danantara mengucurkan USD405 juta atau sekitar Rp6,65 triliun dalam bentuk pinjaman pemegang saham sebagai tahap awal.
Dana ini digunakan untuk kebutuhan maintenance, repair & overhaul (MRO), dan memastikan kesiapan operasional Garuda serta Citilink.
Baca Juga: Garuda Indonesia Target 100 Rute Penerbangan pada 2029
Menurut COO Danantara, Dony Oskaria, investasi ini menjadi bagian dari strategi transformasi yang dilengkapi tata kelola ketat dan evaluasi kinerja secara berkala.
Pemerintah juga menyiapkan skema pendanaan untuk pembelian hingga 100 unit pesawat baru dari pabrikan global seperti Boeing dan Airbus.
Artikel Terkait
Rp6,65 Triliun Pinjaman Danantara Dipakai Garuda Indonesia buat Citilink, Buat Apa?
Biar Makin Kompetitif, Garuda Indonesia Rombak Jajaran Direksi Sisakan Wamildan Tsani Panjaitan
Garuda Indonesia Bayar DP 50 Unit Boeing Tapi Kesepakatan Masih Menggantung
Bandara Lombok Praya Diproyeksikan Jadi Pusat Penerbangan Baru Indonesia