Dari sektor industri pengolahan menjadi pilar utama pertumbuhan dengan kinerja yang terus positif.
Industri makanan dan minuman, tumbuh 6,15 persen berkat peningkatan permintaan domestik maupun ekspor, seperti produk CPO, minyak goreng, dan makanan olahan lainnya.
Baca Juga: Masuk Bui Gegara Sentil Ijazah Palsu Jokowi, Gus Nur Terima Amnesti dari Prabowo
Industri logam dasar juga mengalami lonjakan pertumbuhan hingga 14,91 persen karena tingginya permintaan ekspor, terutama untuk produk besi dan baja.
Lalu, industri kimia, farmasi, dan obat tradisional tumbuh 9,39 persen yang dipicu permintaan tinggi di pasar dalam negeri dan luar negeri.
Pertumbuhan ini menjadi momentum untuk memperkuat struktur ekonomi Indonesia agar lebih tangguh terhadap risiko eksternal, terkhusus terkait sektor-sektor padat karya yang tumbuh dengan positif di Indonesia.***
Artikel Terkait
Harga Jengkol Nyaris Setara Daging Sapi, Ini Penyebabnya
Rupiah Menguat ke Level Rp16.401 per USD, Ini Faktornya
Kantong Elon Musk Makin Tebal, Dapat Paket Gaji Rp474,7 Triliun dari Tesla
BRI Jadi Top 5 PLC Indonesia di ACGS 2024, Bukti Komitmen Tata Kelola yang Unggul
Bukan Jawa! Ini Daerah dengan Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi dan yang Paling Terpuruk Tahun Ini