Dari dalam negeri, Ibrahim menyoroti pergerakan inflasi inti yang mencerminkan kondisi daya beli masyarakat.
Menurutnya, secara tahunan daya beli menunjukkan perlambatan sejak Mei 2025.
Namun demikian, inflasi inti secara bulanan justru meningkat dari 0,07 persen pada Juni menjadi 0,13 persen di bulan Juli.
Baca Juga: Rupiah Bangkit Sangat Tipis Usai Terpuruk, Pasar Waspada di Tengah Tarik Ulur Ekonomi Global
Beberapa komoditas turut menyumbang inflasi inti, salah satunya adalah emas perhiasan dengan kontribusi sebesar 0,46 persen.
Ibrahim juga menambahkan bahwa meskipun inflasi inti melandai, para ekonom tetap mencermati kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dipicu oleh tekanan harga pangan, dengan inflasi tahunan mencapai 3,82 persen pada Juli 2025.***
Artikel Terkait
Rupiah Bangkit Sangat Tipis Usai Terpuruk, Pasar Waspada di Tengah Tarik Ulur Ekonomi Global
Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Melemah Hari Ini, Sentimen Global Masih Jadi Penentu
Rupiah Tertekan Jelang Tenggat Tarif Dagang AS, Ditutup Melemah ke Rp16.456 per USD
Harga Turun Drastis Ratusan Juta Rupiah, Para Pemilik Wuling BinguoEV Buat Petisi!