Namun, menurut pengamat investasi global dari INDEF, Aria Santoso, rencana investasi Apple di Indonesia cenderung akan tetap berjalan karena sudah memasuki tahap komitmen lahan dan studi kelayakan.
Ia menilai faktor utama penentu kelanjutan investasi adalah stabilitas kebijakan domestik dan kemudahan berusaha, bukan semata kebijakan tarif bilateral.
“Jika Apple sudah membeli tanah, itu artinya mereka sudah masuk dalam tahapan serius. Yang perlu dijaga sekarang adalah kepastian regulasi, perizinan, dan insentif fiskal,” ujar Aria.
Baca Juga: 3 Orang Tewas saat Pesta Rakyat Pernikahan Anaknya, KDM Ngaku Tak Tahu Ada Acara Itu
Pemerintah sendiri mengklaim bahwa investasi teknologi tinggi merupakan bagian dari agenda prioritas hilirisasi dan transformasi industri nasional.
Pembangunan fasilitas Apple di Batam juga diharapkan mendorong ekosistem industri komponen dan teknologi lokal, serta menyerap ribuan tenaga kerja terampil di sektor manufaktur digital. ***
Artikel Terkait
Lompatan Jauh Apple di iOS 26 Pukau Penggemar: Pembaruan Terbesar ada di Bahasa Desain Liquid Glass
Diskon! iPhone 16 Jadi Ponsel Terlaris di China, Apple Rebut Takhta dari Huawei
Kementerian Lingkungan Hidup Segel Pabrik Peleburan Aluminium di Cikarang, Diduga Cemari Udara
Polda Sumut Gerebek Pabrik Narkoba Modus Liquid Rokok Elektrik Senilai Rp300 Miliar, 3.000 Cartridge Telah Tersebar
Kalahkan Apple dan Microsoft, Nilai Nvidia Tembus USD4 Triliun: Pertama di Dunia!