• Minggu, 21 Desember 2025

Perusahaan Bioteknologi dari Australia Catat Lonjakan Pendapatan dari Bisnis Rumput Laut di Indonesia

Photo Author
- Kamis, 17 Juli 2025 | 10:34 WIB
Ilustrasi kegiatan memanen rumput laut. (KKP)
Ilustrasi kegiatan memanen rumput laut. (KKP)

KONTEKS.CO.ID - Perusahaan bioteknologi dari Australia, Stemcell United Ltd, melaporkan pertumbuhan pendapatan sebesar 17,7 persen dari lini bisnis penjualan rumput laut di Indonesia.

Dalam laporan yang dirilis awal pekan ini pendapatan dari sektor tersebut mencapai AUD177.316 atau sekitar Rp1,84 miliar untuk periode penjualan Juni.

Lonjakan pendapatan ini didorong permintaan yang kuat dari pasar domestik Indonesia serta peluang ekspansi ke pasar ekspor.

Manajemen Stemcell United menyebut, tren konsumsi rumput laut sebagai bahan baku industri pangan, kosmetik, dan kesehatan terus meningkat, baik di Indonesia maupun di pasar internasional seperti Jepang, China, dan Eropa.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 7 Manfaat Rumput Laut bagi Kesehatan Tubuh

“Selain permintaan lokal, kami tengah menjajaki perjanjian ekspor dan skema pembiayaan perdagangan baru untuk memperluas distribusi,” ujar pernyataan resmi perusahaan yang berkantor pusat di Singapura tersebut.

Stemcell United diketahui mengelola operasi rumput laut di Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur melalui anak perusahaan lokal.

Mengutip data Kementerian Kelautan dan Perikanan, Indonesia memang tercatat sebagai produsen rumput laut terbesar kedua di dunia setelah China.

Menurut catatan FAO, produksi rumput laut Indonesia pada 2023 mencapai lebih dari 9 juta ton, berkontribusi besar terhadap suplai global untuk kebutuhan pangan, pakan ternak, hingga biofarmasi.

Baca Juga: 5 Manfaat Rumput Laut untuk Kulit yang Perlu Kamu Ketahui

Dalam jangka menengah, Stemcell United berfokus pada penguatan rantai pasok yang berkelanjutan dengan melibatkan petani lokal sebagai mitra.

Perusahaan juga tengah merampungkan negosiasi offtake agreement dengan sejumlah pembeli dari Jepang dan Korea Selatan, yang dikenal memiliki standar kualitas rumput laut yang tinggi.

Pertumbuhan sektor ini menjadi salah satu perhatian utama pemerintah Indonesia.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya menyebut pengembangan hilirisasi industri rumput laut akan menjadi prioritas program 2025–2029.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X