KONTEKS.CO.ID - BRICS merupakan aliansi ekonomi negara-negara berkembang yang bertujuan menyeimbangkan dominasi Barat dalam sistem global.
Sejak dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, BRICS terus memperluas keanggotaannya.
Per Juli 2025, jumlah negara anggota tetap BRICS telah mencapai 11 setelah Indonesia resmi bergabung.
Baca Juga: Samsung Resmi Luncurkan Seri Galaxy Watch 8: Lebih Tipis dengan Fitur Kesehatan Canggih
Langkah ini diumumkan oleh Brasil yang menjabat sebagai Ketua BRICS pada tahun 2025 ini.
Indonesia pun dinilai membawa kekuatan baru dari Asia Tenggara dan memperluas pengaruh BRICS di kawasan Indo-Pasifik.
Aliansi BRICS ini juga dinilai semakin berpengaruh dan menjadi kekuatan penyeimbang sistem ekonomi global sekaligus menjadikannya batu sandungan baru dalam agenda ekonomi Donald Trump yang kini tengah menggencarkan tarif balasan atau resiprokal terhadap negara mitra AS.
Baca Juga: Japfa Group Respons Pemeriksaan Bareskrim, Sebut Produksi dan Distribusi Beras Sesuai Standar
Terkait organisasi tersebut, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengeluarkan pernyataan keras terkait rencana pemberlakuan tarif impor sebesar 50 persen terhadap Brasil.
Sebelumnya, AS menuding Brasil meremehkan potensi dampak kebijakan tersebut terhadap perekonomiannya.
Sementara, Pemerintah Brasil pun menyatakan siap membuka ruang negosiasi tetapi tak menutup kemungkinan melakukan aksi balasan.
Terkait hal itu, Trump mengungkapkan belum ada komunikasi langsung antara dirinya dan Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, terkait ancaman tarif tersebut.
"Mungkin suatu saat nanti saya akan berbicara dengannya. Saat ini belum," ujar Trump kepada wartawan saat hendak bertolak ke Texas yang sedang dilanda banjir di AS, sebagaimana dilansir dari Reuters, pada Sabtu, 12 Juli 2025.
Artikel Terkait
Prabowo Cetak Sejarah di BRICS, Disambut Peluk Hangat Presiden Lula di Brasil!
KTT BRICS 2025, Indonesia Anggota Penuh, 10 Negara Diterima sebagai Mitra
Menkeu Negara BRICS, Termasuk Indonesia, Sepakat Usulkan Reformasi IMF: Akhiri Dominasi Barat!
Setelah IMF, BRICS Desak Reformasi Dewan Keamanan PBB: Dukung India dan Brasil Jadi Anggota Tetap
Keren, QRIS Jadi Percontohan untuk Sistem Pembayaran Lintas Batas BRICS