KONTEKS.CO.ID - Berdasarkan Laporan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) Semester I 2025, negara telah mengucurkan anggaran Rp257,08 triliun hanya untuk membayar bunga utang.
Sampai akhir tahun nanti, bunga utang yang harus dibayar pemerintah perkiraannya menembus angka Rp552,1 triliun. Jumlah tersebut nyaris mencapai 16% dari outlook belanja negara.
Sepanjang periode Januari-Juni 2025, realisasi pembayarannya sudah di angka Rp257,08 triliun atau 46,5% dari pagu yang sudah ditetapkan pada APBN tahun ini.
Baca Juga: Profil Kajati Sumut Baru Harli Siregar: Berkarier hingga ke Papua, Akhirnya Pulang ke Kampung Halaman
Dilaporkan juga, realisasi pembayaran bunga utang pemerintah naik 7,13% ketimbang periode yang sama di tahun 2024.
Bunga utang yang dibayar rinciannya adlah pembayaran kupon Surat Berharga Negara (SBN), bunga atas pinjaman dan biaya-biaya lain yang muncul dari program pengelolaan utang pemerintah.
Realisasi pembayarannya terbagi atas realisasi pembayaran bunga utang dalam negeri senilai Rp235,15 triliun.
Baca Juga: Jaksa Agung Mutasi Harli Siregar Jadi Kajati Sumut, Anang Supriatna Kapuspenkum
Ini setara 46,5% dari pagu APBN 2025 atau naik 7,89% dari tahun 2024.
Sedangkan realisasi pembayaran bunga utang luar negeri menurun 0,45%. Rinciannya, dari Rp22 triliun di semester I-2024 menjadi Rp21,9 triliun di periode yang sama di 2025.
Pemerintah diperkiarakan bakal membelanjakan anggaran sejumlah Rp552,1 triliun hanya untuk pembayaran bunga utang.
Baca Juga: Eks Mendag Tom Lembong Dituntut Tujuh Tahun Penjara dalam Kasus Impor Gula
Outlook realisasi tersebut hampir 100% dari pagu yang sudah tercatat dalam APBN 2025: Rp552,9 triliun.
Pada laporannya, pemerintah menjelaskan kalau pagu anggaran bunga utang diproyeksikan masih mencukupi rencana kebutuhan sampai akhir tahun.
"Meskipun nilai tukar sempat mengalami pelemahan yang cukup signifikan pada empat bulan pertama 2025 sehingga berdampak pada meningkatnya biaya bunga utang, nilai tukar rupiah menunjukkan tren penguatan dalam dua bulan terakhir," tulis pemerintah dalam laporannya.
Baca Juga: Megawati dan Dio Menikah! Resepsi Dihadiri Pelatih Korea, Fans Soroti Kisah Romantis Mereka
Pemerintah meyakini di semester dua kewajiban bunga utang akan menurun. "Pasar memproyeksikan bakal terdapat penurunan suku bunga acuan sehingga kemungkinan menurunkan biaya utang di paruh kedua 2025," klaim laporan pemerintah.
Sekadar informasi, pembayaran bunga utang naik signifikan dalam 10 tahun terakhir. Porsi kewajiban membayar bunga utang yang terus merangkak naik bahkan terus menggerogoti anggaran belanja negara.
Dengan kata lain, porsi belanja bunga utang terhadap APBN terus naik. ***
Artikel Terkait
Utang Baru Rp349,3 T untuk Biayai Proyek APBN 2025, Menkeu: Pendapatan Negara Januari-Mei 2025 Rp995,3 T
Harta Yovie Widianto Rp43 M, Aset Tanah dan Bangunan Rp28 M dan Utang Rp1,9 M
Stimulus Ekonomi Kuartal II-2025 Rp24,44 Triliun Tambah Utang Negara? Kemenkeu Tegas Bilang Ini
Bukan Makin Kaya, Harta Nadiem Makarim Jauh Berkurang saat Jadi Mendikbud Ristek, Utang Makin Nambah
Raksasa Makanan Kaleng Del Monte Bangkrut: Konsumen Pilih Menu Sehat, Utang Meroket Tak Sanggup Dibayar!