d
KONTEKS.CO.ID - Del Monte Foods, perusahaan raksasa sayur dan buah kalengan dunia, mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan kebangkrutan dan akan mencari pembeli.
Perusahaan yang berusia hampir 140 tahun ini memasuki proses Bab 11 sebagai bagian dari perjanjian dukungan restrukturisasi (RSA) dengan para pemberi pinjamannya.
"Setelah evaluasi menyeluruh terhadap semua opsi yang tersedia, kami memutuskan bahwa proses penjualan yang diawasi pengadilan adalah cara yang paling efektif untuk mempercepat pemulihan kami dan menciptakan Del Monte Foods yang lebih kuat dan bertahan lama," kata Greg Longstreet, Presiden dan CEO Del Monte Foods, dalam sebuah pernyataan, mengutip CBS, Rabu 2 Juli 2025.
Baca Juga: Resmi Berlaku! Sewa Lapangan Padel dan Gym di Jakarta Kena Pajak Hiburan 10 Persen
Produsen makanan kaleng yang berkantor pusat di Walnut Creek, California, AS itu mengatakan, telah mendapatkan komitmen sebesar USD912,5 juta atau setara Rp14,8 triliun dari para pemberi pinjamannya yang akan membantu mendanai perusahaan selama proses penjualan yang sedang berjalan dan memungkinkannya untuk terus beroperasi.
Del Monte memiliki estimasi kewajiban dan aset antara USD1 miliar-10 miliar (Rp16,2 triliun-162 triliun), menurut pengajuan pengadilannya ke Pengadilan Kepailitan AS untuk Distrik New Jersey.
Penjualan tersebut akan melibatkan semua atau sebagian besar aset perusahaan. Dalam pencariannya untuk pembeli baru, Del Monte akan memprioritaskan penawaran tertinggi atau terbaik.
Baca Juga: Bukan Cuma Dirjen, Bahlil Juga Murka ke Dirut PLN: Enggak Benar Ini, Kurang Ajar Kalian
Perubahan Perilaku Konsumen Terhadap Makanan Kaleng
Del Monte adalah perusahaan keempat di sektor makanan dan minuman yang mengajukan Bab 11 menurut data dari Debtwire, sebuah firma analisis data.
"Secara umum, Del Monte mengatakan bahwa permintaan konsumen telah menurun, yang menyebabkannya mengeluarkan biaya yang lebih besar terkait dengan kelebihan persediaan yang harus disimpan dan berusaha dikeluarkan dari rak dengan peningkatan pengeluaran promosi," kata Sarah Foss, Kepala Hukum dan Restrukturisasi Global di Debtwire, kepada CBS MoneyWatch.
"Preferensi konsumen telah bergeser dari makanan kaleng yang mengandung bahan pengawet ke alternatif yang lebih sehat," tambahnya.
Langkah ini diambil setelah perusahaan menghadapi beberapa tahun yang penuh tantangan, yang telah melakukan PHK dan berupaya mengurangi jumlah karyawan untuk memangkas biaya.
Del Monte tahun lalu memulai perombakan utang, menurut Bloomberg. ***
Artikel Terkait
Segini Besaran Aset Sritex yang Dikuasai Kurator Usai Dinyatakan Bangkrut dan PHK Ribuan Karyawan
Momok Menakutkan Penundaan GTA 6, Analisis: Meleset Dikit, Banyak Studio Game Bangkrut
Tak Disangka, 4 Merek Besar dan Terkenal Ini Bangkrut di Indonesia karena Hal Sepele
Bos Danantara Ungkap 'Cara' Pengelola BUMN Bikin Bangkrut Perusahaan
The First Night with the Duke: Bangkrut di Dunia Nyata, Seohyun Girls Generation Jadi Nona Kaya