KONTEKS.CO.ID - Di tengah kilau harga emas yang terus memecahkan rekor, perak perlahan mulai mencuri perhatian.
Prediksi ledakan harga pada Juli 2025 oleh Robert Kiyosaki, penulis Rich Dad Poor Dad, menjadi momentum yang menyulut kembali minat investor terhadap logam mulia “kelas dua” ini.
“Harga perak akan meledak pada bulan Juli,” tulis Kiyosaki melalui platform X, menyebut perak sebagai “pembelian asimetris terbaik”, artinya potensi keuntungannya jauh melebihi risikonya.
Pernyataan itu menggema, terutama di Indonesia. Di tengah harga emas yang menyentuh lebih dari Rp94 juta per 100 gram, harga perak 50 gram yang hanya sekitar Rp1,5 juta menjadi opsi investasi yang lebih terjangkau terutama bagi generasi muda dan investor pemula.
Baca Juga: 1 Juli 2025, Polri Imbau WFH dan Hindari Jalur Ini, Monas Jadi Pusat Perayaan Hari Bhayangkara ke 79
Permintaan Perak Merangkak Naik
Sejumlah pedagang di pusat logam mulia seperti Cikini Gold Center menyebut permintaan perak mulai meningkat sejak awal 2025. “Bahkan sampai harus inden,” kata Nendia, salah seorang pedagang.
Investor seperti Arwendy melihat perak sebagai peluang logam undervalued. “Saya yakin harga perak akan menyusul emas. Sekarang ini momentumnya,” ujarnya.
Dari sisi data, harga perak memang sudah tumbuh 24,61% sejak awal tahun, hampir setara emas yang menguat 24,74%. Namun dalam nominal, perbedaan keduanya sangat lebar: emas di USD3.272 per troy ons, sedangkan perak hanya USD35,98.
Baca Juga: Lokasi Kantong Parkir Hari Bhayangkara ke 79 di Monas 1 Juli 2025, Resmi dari Polda Metro Jaya
Rasio Emas-Perak Menggambarkan Potensi
Rasio emas-perak (gold/silver ratio) menjadi indikator yang penting. Saat ini rasio berada di 90,84, jauh di atas rata-rata historis 60. Artinya, butuh lebih dari 90 ons perak untuk menyamai 1 ons emas. Semakin tinggi rasio ini, semakin murah perak dibanding emas — dan dalam banyak kasus historis, ini menandai potensi reli harga perak.
Dalam sejarah, rasio di atas 80 kerap diikuti oleh koreksi bukan pada emas, tapi karena harga perak yang mengejar lebih cepat.
Tak hanya soal harga, daya tarik perak juga datang dari fungsinya di industri. Tidak seperti emas yang lebih banyak dijadikan aset lindung nilai, perak punya dua wajah: logam mulia sekaligus komoditas industri.
Baca Juga: China-AS Sepakati Kerangka Dagang Baru, Rare Earth dan Teknologi Jadi Fokus
Perak sangat dibutuhkan di sektor energi bersih dan kendaraan listrik. Ia digunakan untuk lapisan sirkuit pada sistem rem otomatis, power steering, hingga sistem tenaga surya. Dengan transisi energi yang semakin cepat, permintaan perak pun terus meningkat.
Artikel Terkait
Emas Antam Anjlok Rp10 Ribu Hari Ini, Cek Daftar Harga Terbaru dan Aturan Pajaknya di Sini!
Harga Emas Naik di Tengah Pelemahan Dolar AS dan Ketegangan Geopolitik Iran Israel
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp8.000 per Gram, Simak Daftar Lengkapnya!
Harga Emas Bak Air Terjun 3 Hari Berturut-turut, Anjlok hingga Rp23 Ribu
Cek Harga Emas 29 Juni 2025! Antam, UBS, Galeri24 Turun Tipis, Saatnya Borong Logam Mulia?