KONTEKS.CO.ID - Harga emas dunia menguat pada Rabu, 25 Juni 2025, ditopang oleh pelemahan dolar AS, penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS, serta kekhawatiran pasar terhadap ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel.
Mengutip Reuters, harga emas spot naik 0,2% menjadi USD3.328,89 per troy ons, setelah sebelumnya sempat menyentuh posisi terendah dalam dua pekan pada perdagangan Selasa. Sementara kontrak berjangka emas AS menguat 0,3% ke level USD3.343 per troy ons.
Kondisi ini terjadi di tengah penurunan indeks dolar AS, yang mendekati posisi terendah dalam sepekan, membuat emas menjadi lebih murah bagi investor luar negeri. Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga terus melemah, berada di level terendah dalam lebih dari satu bulan.
Baca Juga: Ketua KPK Dimutasi bareng 702 Polri, Kapolres Metro Jakarta Selatan Diganti
“Tekanan teknikal pada dolar AS dan turunnya yield obligasi memberi angin segar bagi harga emas,” ujar Kelvin Wong, analis pasar senior OANDA. Ia menambahkan, perhatian pasar terhadap defisit fiskal AS, pelemahan dolar lebih lanjut, dan kebijakan tarif dari pemerintahan Trump bisa memicu kenaikan harga emas selanjutnya.
Sentimen Geopolitik dan Ekspektasi Suku Bunga Dorong Minat Emas
Kondisi geopolitik turut memengaruhi pergerakan harga emas. Sinyal positif dari gencatan senjata Iran-Israel memberikan ketenangan sementara, namun ketidakpastian masih membayangi. Presiden AS Donald Trump sebelumnya menegur kedua pihak karena melanggar kesepakatan damai yang telah disepakati.
Sementara dari sisi ekonomi, kepercayaan konsumen AS dilaporkan turun pada Juni. Survei menunjukkan meningkatnya kekhawatiran masyarakat terhadap ketersediaan lapangan kerja, menandakan mulai melemahnya pasar tenaga kerja.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell memperingatkan bahwa tarif impor yang lebih tinggi dapat memicu inflasi tambahan pada musim panas ini. Hal ini menjadi variabel penting dalam keputusan bank sentral untuk memangkas suku bunga.
Pasar saat ini memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 60 basis poin sepanjang tahun 2025, dengan peluang langkah pertama terjadi pada September.
Baca Juga: Empat Orang Tewas dalam Kebakaran Kapal Tanker Federal II di Batam, Berikut Nama-Nama Korban
Sebuah laporan dari Official Monetary and Financial Institutions Forum (OMFIF) mencatat bahwa satu dari tiga bank sentral dunia dengan dana kelolaan mencapai USD5 triliun berencana menambah kepemilikan emas dalam 1–2 tahun ke depan.
Ini merupakan angka tertinggi dalam lima tahun terakhir, menegaskan posisi emas sebagai aset lindung nilai utama di tengah ketidakpastian global. ***
Artikel Terkait
Legenda Bulu Tangkis Malaysia Prediksi Thailand Pecah Telur Medali Emas di Olimpiade LA 2028
Harga Emas Antam Hari Ini Tetap Tenang, Apakah Ini Sinyal untuk Beli atau Tunggu Turun Lagi?
Harga Emas Antam Hari Ini Stabil di Rp1,94 Juta, Ini Rincian Lengkap dan Tren Sebulan
Analisis Bloomberg Sebut Emas Kembali Bersinar, Bitcoin Diprediksi Anjlok ke USD40 Ribu
Emas Antam Anjlok Rp10 Ribu Hari Ini, Cek Daftar Harga Terbaru dan Aturan Pajaknya di Sini!